Kontrol posisi wahana antariksa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hartanto Wibowo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Hartanto Wibowo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 2:
 
Mengontrol posisi wahana antariksa membutuhkan [[sensor]] untuk mengukur orientasi kendaraan, [[aktuator]] untuk menerapkan [[torsi]] yang dibutuhkan untuk kembali mengorientasikan-kendaraan untuk posisi yang diinginkan, dan [[Algoritma|algoritme]] untuk perintah aktuator berdasarkan pengukuran sensor dari posisi saat ini dan spesifikasi posisi yang diinginkan. Bidang terintegrasi yang mempelajari kombinasi sensor, aktuator dan algoritme disebut "Guidance, Navigation and Control" (GNC).
 
Berikut ini beberapa cara untuk mengendalikan lintasan roket:
;Optimalisasi lintasan
Teknik ini melibatkan pemilihan serangkaian parameter untuk lintasan, simulasi lintasan, dan kemudian memeriksa apakah target mengenai sasaran.
'Putaran gravitasi
Manuver ini menggunakan gravitasi untuk mengarahkan pesawat antariksa ke dalam atau keluar dari orbit di sekitar benda angkasa. Manuver ini memiliki beberapa keuntungan, termasuk:
* Lebih banyak daya dorong dapat digunakan untuk mempercepat kendaraan ke orbit.
* Kendaraan peluncur dapat mempertahankan sudut serang rendah atau nol selama fase pendakian awal.
;Manuver koreksi lintasan
Manuver ini digunakan untuk menyesuaikan lintasan roket secara tepat. Misalnya, lintasan roket dapat diubah dari prograde menjadi retrograde dengan membakar mesin ke samping.
;Vektorasi daya dorong
Teknik ini melibatkan manipulasi arah daya dorong dari mesin roket untuk mengendalikan sikap atau kecepatan sudut kendaraan. Ini adalah cara utama pengendalian sikap untuk roket dan rudal balistik yang terbang di luar atmosfer.
 
== Ringkasan ==