Aminah binti Wahb: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Isa Saburai (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 52:
{{familytree|||||||||||||||MUH |||||||||||||MUH=[[Muhammad]]}}
{{familytree/end}}
== Pernikahan ==
Aminah binti Wahb menikah dengan sepupunya yang bernama Abdullah bin Abdul Mutthallib. Saat itu, Aminah merupakan wanita paling mulia di kalangan kaum Quraisy baik dari segi nasab maupun kedudukan di masyarakat. Dari kemuliaan itulah, Aminah dianggap mampu untuk mengumpulkan atau menyatukan dua kemuliaan dari keturunan Abdi Manaf yang akan diturunkan ke anaknya kelak, yakni dari keturunan Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab, dan Abdi Manaf bin Qushai bin Kilab.<ref name=":0">{{Cite book|last=Abdurrahman|first=Aisyah|date=2018|title=Biografi Istri dan Putri Nabi|location=Sukoharjo|publisher=Ummul Qura|url-status=live}}</ref> Hal tersebut membuktikan bahwa Nabi Muhammad adalah orang mulia yang diturunkan dari orang mulia yang telah Allah pilih. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw dalam sebuah hadits shahih:<blockquote>"Sesungguhnya Allah Swt telah memilih Kianah dari anak keturunan Ismail, dan telah memilih Quraisy dari Kinanah, dan telah memilih Bani Hasyim dari Quraisy, dan memilihku dari Bani Hasyim".</blockquote>Aminah telah kenal dengan Abdullah sejak kecil karena keluarga Bani Hasyim adalah keluarga paling dekat dengan Bani Zuhrah. Dari sekian banyak lelaki yang datang meminang Aminah, salah satunya yaitu Abdullah bin Abdul Mutthallib. Dimana ketika itu tidak ada lelaki yang lebih mulia dari ABdullah baik dari segi nasab maupun kemuliaan kepemimpinan di tengah masyarakat.<ref name=":0" />
== Referensi ==
|