Benzatropin juga telah diidentifikasi, melalui pendekatan penyaringan dengan hasil tinggi, sebagai agen pembeda yang ampuh untuk oligodendrosit, yang mungkin bekerja melalui reseptor muskarinik M1 dan M3. Dalam model praklinis untuk multiple sclerosis, benzatropin mengurangi gejala klinis dan meningkatkan re-mielinasi.[18]
====Penghambatan pengambilan kembali dopamin atipikal====
Selain aktivitas antikolinergiknya, benztropin telah ditemukan dapat meningkatkan ketersediaan dopamin dengan menghalangi reuptakepengambilan kembali dan penyimpanannya di lokasi sentral, dan sebagai hasilnya, meningkatkan aktivitas dopaminergik. Benzatropin dan analognya adalah inhibitorpenghambat reuptakepengambilan kembali dopamin atipikal,[19]<ref name="pmid24194527 ">{{cite journal | vauthors = Hiranita T, Kohut SJ, Soto PL, Tanda G, Kopajtic TA, Katz JL | title = Preclinical efficacy of N-substituted benztropine analogs as antagonists of methamphetamine self-administration in rats | journal = The Journal of Pharmacology and Experimental Therapeutics | volume = 348 | issue = 1 | pages = 174–191 | date = January 2014 | pmid = 24194527 | pmc = 3868882 | doi = 10.1124/jpet.113.208264 }}</ref> yang mungkin membuatnya berguna bagi orang dengan [[akatisia]] sekunder akibat terapi antipsikotik.[20[antipsikotik]].<ref>{{cite journal | vauthors = Adler LA, Peselow E, Rosenthal M, Angrist B | title = A controlled comparison of the effects of propranolol, benztropine, and placebo on akathisia: an interim analysis | journal = Psychopharmacology Bulletin | volume = 29 | issue = 2 | pages = 283–286 | year = 1993 | pmid = 8290678 }}</ref>