AkhirPada akhir November 1042, [[Airlangga]] terpaksa membagi dua wilayah kerajaannya untuk putranya. [[Sri Samarawijaya]] menjadi Raja wilayah [[Kerajaan Kadiri|Panjalu]], di sebelah barat, yang berpusat di ibukota baru, yaitu [[Daha]]. Sedangkan [[Mapanji Garasakan]] menjadi Raja wilayah Janggala di sebelah timur, yang berpusat di ibukota lama, yaitu [[Kahuripan]].
MenurutDalam ''[[Nagarakretagama]]'', disebutkan sebelum dibelah menjadi dua (kerajaan Janggala dan Panjalu), [[Airlangga]] memindahkantelah berpindah ibukota kerajaan ke [[Daha]] di wilayah [[Panjalu]]. Sebelum pembelahan kerajaan, kerajaan pimpinan Airlangga bernama [[kerajaan Kahuripan|Medang Kahuripan]] atau disebut juga [[Kerajaan Kahuripan]].<ref name=":1">{{Cite book|last=Wignjosoebroto|first=Wiranto|url=https://books.google.com/books?id=kKpgEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA27&dq=medang+koripan&hl=en|title=MENCARI JEJAK KAHURIPAN; Kerajaan Hindu Tertua dan Terlama di Tanah Jawa|publisher=Penerbit K-Media|isbn=978-602-6287-19-9|language=id}}</ref>