Kerusuhan Mei 1998: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh 2001:448A:2011:17B9:D96:9483:6DB8:393 (bicara) ke revisi terakhir oleh Dwianto08
Tag: Pengembalian
M2Cruiser (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
| image = [[File:Jakarta riot 14 May 1998.jpg|300px|alt=A man wearing a buttoned shirt, pants, and flip-flops throws an office chair into a burning pile of other chairs in the middle of a city street. Behind him, several dozen people gather in front of a building with broken windows.]]
| caption = Para perusuh membakar perabot kantor di jalanan Jakarta pada 14 Mei 1998
| date = 4–8 dan 12–15 Mei {{Start date and age|1998}}
| place = Kerusuhan besar terjadi di [[Medan]], [[Jakarta]], dan [[Surakarta]] dengan sejumlah insiden terpisah di tempat lain
| coordinates =
Baris 42:
 
[[Berkas:Ratuluwes.jpg|200px|jmpl|Mal Ratu Luwes di Surakarta yang terbakar. [[Surakarta]] menjadi salah satu kota yang terdampak besar. Banyak bangunan bisnis dan pertokoan yang dibakar massa.]]
'''Kerusuhan Mei 1998''' adalah peristiwa [[Kerusuhan|kerusuhan massa]], [[Unjuk rasa|demonstrasi anti-pemerintah]], dan [[pembangkangan sipil]] di [[Indonesia]] pada bulan Mei 1998. Peristiwa ini terutama terjadi di kota '''[[Kota Medan|Medan]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Kota Bandung|Bandung]] dan [[Kota Surakarta|Surakarta]],''' dengan insiden-insiden kecil di wilayah lain di Indonesia.
 
Kerusuhan tersebut dipicu oleh korupsi, masalah ekonomi, termasuk kekurangan pangan dan pengangguran massal. Kerusuhan ini akhirnya berujung pada [[Kejatuhan Soeharto|pengunduran diri]] [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soeharto]] dan jatuhnya pemerintahan [[Orde Baru]] yang telah berkuasa selama 32 tahun. Target utama dari kerusuhan tersebut adalah [[Orang Tionghoa Indonesia|etnis Tionghoa Indonesia]], namun sebagian besar korban jiwa disebabkan oleh kebakaran besar dan terjadi di antara para penjarah.<ref name="serve.com">{{cite web|last=van Klinken|first=Gerry|date=25 September 1999|title=Inside Indonesia - Digest 86 - Towards a mapping of 'at risk' groups in Indonesia|url=http://www.serve.com/inside/digest/dig86.htm|archive-url=https://web.archive.org/web/20000920073842/http://www.serve.com/inside/digest/dig86.htm|archive-date=20 September 2000|access-date=17 June 2015}}</ref><ref name="ohiou.edu">{{cite web|last=van Klinken|first=Gerry|date=29 May 1998|title=The May Riot|url=http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1998/05/31/0029.html|work=[INDONESIA-L] DIGEST|archive-url=https://web.archive.org/web/20150704215956/http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1998/05/31/0029.html|archive-date=4 July 2015|access-date=17 June 2015|url-status=dead}}</ref><ref>{{cite web|title=ASIET NetNews Number 20 - June 1-7, 1998|url=http://www.asia-pacific-solidarity.net/southeastasia/indonesia/netnews/1998/and20_v2.htm|archive-url=https://web.archive.org/web/20150213074917/http://www.asia-pacific-solidarity.net/southeastasia/indonesia/netnews/1998/and20_v2.htm|archive-date=13 February 2015|access-date=17 June 2015|url-status=dead}}</ref><ref>{{cite book|last1=Horowitz|first1=Donald L.|date=25 March 2013|url=https://books.google.com/books?id=bCsgAwAAQBAJ&pg=PA34|title=Constitutional Change and Democracy in Indonesia|publisher=Cambridge University Press|isbn=9781107355248|access-date=17 June 2015}}</ref><ref>[http://www.ohio.edu/cas/classics/faculty/upload/Indonesia-A-Violent-Culture.pdf Collins 2002] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150213065127/http://www.ohio.edu/cas/classics/faculty/upload/Indonesia-A-Violent-Culture.pdf|date=13 February 2015}}, p. 597.</ref><ref>{{cite news|last=Chinoy|first=Mike|date=16 May 1998|title=CNN - Hundreds dead from Indonesian unrest|url=http://www.cnn.com/WORLD/asiapcf/9805/16/indonesia.update/|access-date=17 June 2015|website=[[CNN]]}}</ref>
Baris 52:
Pada kerusuhan ini banyak toko dan perusahaan dihancurkan oleh amukan massa—terutama milik warga Indonesia keturunan [[Tionghoa]].<ref>{{Cite web |url=http://www.semanggipeduli.com/Sejarah/frame/kerusuhan.html |title=Salinan arsip |access-date=2009-06-26 |archive-date=2009-07-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090720030123/http://www.semanggipeduli.com/Sejarah/frame/kerusuhan.html |dead-url=yes }}</ref> Konsentrasi kerusuhan terbesar terjadi di [[Jakarta]], [[Medan]], dan [[Sejarah Kota Surakarta|Surakarta]]. Dalam kerusuhan tersebut, banyak warga Indonesia keturunan [[Tionghoa]] yang meninggalkan [[Indonesia]]. Tak hanya itu, seorang aktivis relawan kemanusiaan yang bergerak di bawah [[Romo Sandyawan]], bernama [[Ita Martadinata Haryono]], yang masih seorang siswi SMU berusia 18 tahun, juga diperkosa, disiksa, dan dibunuh karena aktivitasnya. Ini menjadi suatu indikasi bahwa kasus pemerkosaan dalam kerusuhan ini digerakkan secara sistematis, tak hanya sporadis.<ref name=":0" />
 
Amukan massa ini membuat para pemilik toko di kedua kota tersebut ketakutan dan menulisi muka toko mereka dengan tulisan "Milik pribumi" atau "Pro-reformasi" karena penyerang hanya fokus ke orang-orang Tionghoa. Beberapa dari mereka tidak ketahuan, tetapi ada juga yang ketahuan bukan milik pribumi. Sebagian masyarakat{{Siapa}} mengasosiasikan peristiwa ini dengan peristiwa ''[[Kristallnacht]]'' di [[Jerman]] pada tanggal 9 November 1938 yang menjadi titik awal penganiayaan terhadap orang-orang [[Yahudi]] dan berpuncak pada pembunuhan massal yang [[sistematis]] atas mereka di hampir seluruh benua [[Eropa]] oleh pemerintahan [[Jerman Nazi]].<ref>{{Cite web|date=23 maret 2021|title=kristallnacht|url=https://www.history.com/topics/holocaust/kristallnacht|website=history|access-date=22 mei 2021}}</ref>
 
Sampai bertahun-tahun berikutnya Pemerintah Indonesia belum mengambil tindakan apapun terhadap nama-nama yang dianggap kunci dari peristiwa kerusuhan Mei 1998. Pemerintah mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa bukti-bukti konkret tidak dapat ditemukan atas kasus-kasus pemerkosaan tersebut, tetapi pernyataan ini dibantah oleh banyak pihak.<ref name=":0" />
 
Sebab dan alasan kerusuhan ini masih banyak diliputi ketidakjelasan dan kontroversi sampai hari ini. Namun umumnya masyarakat Indonesia secara keseluruhan setuju bahwa peristiwa ini merupakan sebuah lembaran hitam sejarah Indonesia, sementara beberapa pihak, terutama pihak Tionghoa, berpendapat ini merupakan tindakan pembasmian (genosida) terhadap orang Tionghoa, walaupun masih menjadi kontroversi apakah kejadian ini merupakan sebuah peristiwa yang disusun secara sistematis oleh pemerintah atau perkembangan provokasi di kalangan tertentu hingga menyebar ke masyarakat.{{Butuh sitasi}}
 
== Korban ==