Sambungan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fenni Bungsu (bicara | kontrib)
menerbitkan artikel baru
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor Edit Check (references) activated Edit Check (references) declined (common knowledge)
 
Fenni Bungsu (bicara | kontrib)
melengkapi tulisan materi sambungan
Baris 4:
 
== Sejarah ==
Banyak teknik sambungan kayu tradisional menggunakan perekat maupun pengencang mekanis, karena melihat dari sifat meterial kayu yang khas. Pada setiap budaya pertukangan kayu memiliki teknik dan tradisi yang unik. Di India dan Mesir, beberapa dinasti pertama memperlihatkan penggunaan sambungan yang sulit lebih dari 5000 tahun lalu, seperti sambungan [[:en:Dovetail_joint|dovetail]] (sambungan ekor burung). Tradisi ini bersinambungan ke gaya Eropa lainnya di kemudian hari. Penulis abad ke-18, Diderot, mencantumkan lebih dari 500090 ilustrasi terperinci mengenai sambungan kayu untuk struktur bangunan tersendiri, dalam ensiklopedia komprehensifnya yang terbit tahun 1765. Sementara teknik di Eropa berpusat pada penyembunyian sambungan, sementara di Asia, tidak berusaha untuk “menyembunyikan” sambungan itu. Tradisi Jepang dan Cina khususnya, menetapkan ratusan jenis sambungan. Alasannya, karena kondisi cuaca yang lalulembab di sebagian besar [[Asia Tengah]] dan [[Asia Tenggara]], sehingga penggunaan paku dan lem yang tidak tahan terhadap suhu akan menyebabkan goyah. Selain itu, pada mebel tradisional Cina, penggunaan kayu dengan resin (cairan padat atau kental untuk melapisi furnitur) tinggi tidak dapat menempel dengan baik, meski bila kayu tersebut dibersihkan dengan pelarut dan perekat modern.
 
Modernisasi perdagangan dan terjadinya perkembangan baru telah membantu percepatan, kesederhanaan yang lebih baik untuk meningkatkan sambungan. Pengikatan mekanis baru digunakan seperti sambungan sekrup saku, beriringan dengan teknik formulasi lem yang berbeda.
 
== Sifat-sifat Kayu ==
'''Jenis''' '''sambungan''' '''kayu''' '''dibedakan''' '''berdasarkan''' jumlah dan susunannya yaitu: sambungan satu irisan (menyambungkan dua batang kayu), sambungan dua irisan (menyambungkan tiga batang kayu), dan sambungan empat irisan (menyambungkan lima batang kayu).<ref>{{Cite journal|last=Author|first=Mulyati, ST.,MT|title=Bahan Ajar - Struktur Kayu|url=https://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/BahanAjar/Mulyati/Struktur%20Kayu/Materi%20Pertemuan%20IV%2CV%2CVI%2CVII.pdf|journal=Bahan Ajar - Struktur Kayu}}</ref>
 
Oleh karenanya teknik penyambungan kayu bisa dilihat dari sifat materialnya yang beda pada dimensi yang berbeda pula, serta sifat kayu yang [[wikt:anisotropis|anisotropis]]. Saat menyatukan bagian kayu, hal ini harus dipertimbangkan, sebab sambungan akan gagal. Bila merekatkan papan dengan butiran kayu secara tegak lurus, papan tersebut bisa retak atau sambungannya yang retak. Pada abad ke-18, beberapa furnitur tidak memerhatikan hal tersebut. Hasilnya dari pengerjaan itu adalah kaki penyangga rusak, yang kemudian direkatkan dengan balok secara vertikal. [[Pemuaian]] dan kontraksi dapat terjadi tidak sama antar potongan, karena balok lem diikat dengan lem dan paku. Terbelahnya balok (menjadi papan lebar) juga dapat terjadi pada periode tersebut.
 
Hal yang lebih penting dalam pengerjaan kayu modern adalah melihat kondisi pendingin udara dan panas yang memerlukan saluran udara antara lingkungan dan serat internal kayu. Semua sambungan kayu harus mengakomodasi perubahan ini dan memperhitungkan pergerakan yang dihasilkan. Setiap jenis kayu memiliki laju [[respirasi]] yang khas. Secara umum dapat dianggap, membutuhkan waktu suatu [[Substrat (kimia)|substrat]] untuk beradaptasi dengan sekitarnya, sekitar satu tahun per inci ketebalannya. Saat menyiapkan kayu gelondongan untuk penggunaan akhir pada furnitur atau struktur, perlu memperhitungkan ketidakteraturan pernapasan kayu, perubahan dimensi, serta retakan dan retakan.
 
=== '''Kekuatan''' ===
Kayu lebih kuat bila tekanan diterapkan sepanjang arah serat (longitudinal) dibandingkan ketika tekanan diterapkan di seberang arah serat (radial dan tangensial). Kayu merupakan material [[komposit]] alami. Untaian paralel serat selulosa  yang disatukan oleh penambat lignin. Rantai serat yang panjang itu membuat kayu sangat stabil menahan tekanan dan mendistribusikan beban ke sepanjang papan. Selain itu, terbukti dari fakta bahwa kayu relatif mudah terbelah searah seratnya, selulosa lebih keras dibandingkan lignin.
 
Jenis kayu yang berbeda mempunyai tingkat kekuatan yang mungkin berbeda dari satu sampel ke variasi lainnya.Tergantung pada jenis, panjang, kepadatan, dan orientasi rantai selulosa juga dapat bervariasi.
 
=== Stabilitas dimensi ===
Kayu mengembang dan menyusut sebagai tanggapan terhadap kelembapan, tetapi biasanya cenderung sedikit pada arah memanjang dibandingkan pada arah radial dan tangensial. Pohon yang merupakan trakeofit, memiliki jaringan kayu lignifikasi yang membawa sumber daya seperti air, mineral, dan produk fotosintesis ke atas dan ke bawah tanaman. Walaupun kayu dari pohon yang ditebang sudah tidak hidup lagi, tetapi jaringan ini tetap menyerap dan melepaskan air sehingga menyebabkan kayu mengembang dan menyusut sebagai respons terhadap perubahan kelembaban. Bila stabilitas dimensi kayu amat penting, disarankan untuk menggunakan gergaji seperempat atau gergaji belah karena seragam pola seratnya dan tidak berpengaruh terhadap kelembapan.
 
== Referensi ==