Hari Persatuan (Yaman): Perbedaan antara revisi

Sebelum bersatu, Yaman terbagi menjadi dua negara terpisah selama beberapa dekade. Yaman Utara yang berbasis di [[Sana'a]], merupakan negara republik setelah revolusi melawan [[Kerajaan MutawakkiliteMutawakkiliyah Yaman|Kerajaan Mutawakkiliyah]] pada tahun 1962.<ref>{{Cite book|date=1985|url=https://books.google.co.id/books?id=5njtbniYTKAC&pg=PA3&dq=History+of+North+Yemen&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwim2r-2rYuKAxX44jgGHZCyOXkQ6AF6BAgEEAM#v=onepage&q=History%20of%20North%20Yemen&f=false|title=Background Notes, (North) Yemen|publisher=U.S. Department of State, Bureau of Public Affairs, Office of Public Communication, Editorial Division|url-status=live}}</ref> Sedangkan Yaman Selatan dengan ibu kota di [[Aden]], memperoleh kemerdekaan dari [[Britania Raya]] pada tahun 1967 dan mengadopsi ideologi [[Marxisme]] sebagai bagian dari [[Blok Timur]] selama [[Perang Dingin]].<ref>{{Cite web |date=2007-04-28 |title=South Yemen New Thinking in a Marxist Land |url=http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,956703,00.html |access-date=2024-05-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070428143523/http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,956703,00.html |archive-date=2007-04-28 }}</ref>

Ketegangan dan konflik antara kedua negara sering terjadi, yang puncaknya pada [[Perang Yaman Pertama|Perang Saudara 1972]] dengan Yaman Utara didukung oleh [[Arab Saudi]] dan Yaman Selatan oleh [[Uni Soviet]]<ref>[https://www.cia.gov/readingroom/docs/DOC_0000244584.pdf CIA Study on Yemeni Unification, 1990]</ref><ref>{{Cite book |last=Gause |first=F. Gregory |url=https://books.google.com/books?id=0yUzV-g2X2QC&dq=%22arab+league%22+yemen+1972&pg=PA98 |title=Saudi-Yemeni Relations: Domestic Structures and Foreign Influence |date=1990 |publisher=Columbia University Press |isbn=978-0-231-07044-7 |language=en}}</ref> serta [[Perang Yaman Kedua|Perang Saudara 1979]] dengan Yaman Utara disokong oleh Arab Saudi dan [[Taiwan|Republik Tiongkok]].<ref>Hermann, Richard, [https://books.google.com/books?id=fvx_mozejjgC&q=yemen&pg=PA241 Perceptions and behavior in Soviet foreign policy], University of Pittsburgh Pre, 1985, page 152</ref><ref>Burrowes, Robert, [https://books.google.com/books?id=x3CtaL2yEnkC&dq=yemen+unification&pg=PA187 Middle East dilemma: the politics and economics of Arab integration], Columbia University Press, 1999, pages 187 to 210</ref> Namun, menjelang akhir 1980-an, perubahan geopolitik, seperti [[Pembubaran Uni Soviet|runtuhnya Uni Soviet]], mendorong kedua belah pihak untuk mencari solusi damai. Negosiasi intensif menghasilkan deklarasi persatuan pada 22 Mei 1990, dengan Sana'a sebagai ibu kota sementara, [[Ali Abdullah Saleh]] dari utara menjadi [[Daftar Presiden Yaman|kepala negara]], dan [[Ali Salem al-Beidh|Ali Salim al-Beidh]] dari selatan menjadi [[Daftar Perdana Menteri Yaman|kepala pemerintahan]].<ref>{{cite news|url=https://www.nytimes.com/1990/05/23/world/2-yemens-become-one-and-celebrate.html |title=2 Yemens Become One, and Celebrate |date=23 May 1990 |access-date=6 May 2022 |agency=Reuters |newspaper=New York Times}}</ref>

Sejak penyatuan, Yaman telah menghadapi banyak konflik, termasuk [[Perang Saudara Yaman (1994)|perang saudara pada tahun 1994]]<ref>{{Cite web|title=Remembering the 1994 Yemeni Civil War|url=https://www.middleeastmonitor.com/20220504-remembering-the-1994-yemeni-civil-war/|website=Middle East Monitor}}</ref> dan krisis kemanusiaan akibat perang berkepanjangan [[Perang Saudara Yaman (2015–sekarang)|sejak 2014]].<ref>{{cite news|url=http://www.foreignaffairs.com/articles/143295/asher-orkaby/houthi-who|agency=Foreign Affairs|title=Houthi Who?|first=Asher|last=Orkaby|date=25 March 2015|access-date=25 March 2015|url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20150327115828/http://www.foreignaffairs.com/articles/143295/asher-orkaby/houthi-who|archive-date=27 March 2015}}</ref> Ketegangan antara kelompok yang ingin memisahkan diri (khususnya di Yaman Selatan) dan pemerintah pusat masih berlanjut, menyebabkan Hari Persatuan menjadi momen refleksi bagi beberapa kelompok, sementara bagi yang lain, hari tersebut menjadi pengingat tantangan integrasi yang belum sepenuhnya teratasi.<ref>{{Cite web|last=Nasser|first=Afrah|date=28 July 2022|title=Yemen’s Prospects for Unity Are Uncertain after Many Years of War|url=https://arabcenterdc.org/resource/yemens-prospects-for-unity-are-uncertain-after-many-years-of-war/|website=Arab Center Washington DC}}</ref>