Wates, Kediri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OGNelson9 (bicara | kontrib)
menambah konten dan gambar
OGNelson9 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
|provinsi=Jawa Timur
}}
'''Wates''' adalah salah satu [[kecamatan]] di [[Kabupaten Kediri]]. Wates merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Kabupaten Kediri setelah [[Pare, Kediri|Kecamatan Pare]] yaitu sekitar 93 ribu jiwa pada tahun 2024. Wates dari utara ke selatan dilalui oleh jalan yang menghubungkan pusat ekonomi Kediri bagian timur di [[Pare, Kediri|Kecamatan Pare]] dengan [[Kota Blitar]], sedangkan dari barat ke timur dilalui jalan yang menghubungkan [[Kota Kediri]] dengan obyek wisata [[Gunung Kelud]] di [[Ngancar, Kediri|Kecamatan Ngancar]]. Lokasi yang strategis ditambah populasinya yang besar membuat Wates menjadi kecamatan yang ramai terutama di kawasan Pasar Wates.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=25 Juli 2024|format=Visual}}</ref>
 
Wates memiliki banyak tempat wisata terkenal terutama wisata air dengan suasana yang sejuk karena banyak pohon yang rindang, antara lain Wisata Alaska (Alas Karetan) dan Sumber Jembangan di Desa Tempurejo, Sendang Markinah di Desa Plaosan, dan Sumber Tapan di Desa Joho.<ref name=alaska>{{Cite web|title=Yuk Menikmati Wisata Alam Karetan di Tempurejo Wates Kabupaten Kediri|url=https://radarkediri.jawapos.com/wisata-kuliner/783708277/yuk-menikmati-wisata-alam-karetan-di-tempurejo-wates-kabupaten-kediri|last=Habibaham Anisa Muktiara|date=2024-01-08|website=RADAR KEDIRI}}</ref><ref name=plaosan>{{Cite web|title=Profil Desa Plaosan, Wates, Kabupaten Kediri: Manfaat Dua Sumber Air Menjadi Destinasi Wisata Andalan|url=https://radarkediri.jawapos.com/wisata-kuliner/783723514/profil-desa-plaosan-wates-kabupaten-kediri-manfaat-dua-sumber-air-menjadi-destinasi-wisata-andalan|last=Habibaham Anisa Muktiara|date=2024-01-12|website=RADAR KEDIRI}}</ref> Selain wisata alam, juga terdapat wisata sejarah penting yaitu [[Situs Ndalem Pojok]] di Desa Pojok. Situs ini berupa rumah tua yang pernah menjadi tempat tinggal Presiden [[Soekarno]] saat masa kecilnya. Di rumah ini, Soekarno diasuh oleh ayah angkatnya Den Mas Mendung alias Raden Mas Soemosewojo.<ref name=syakal>{{Cite web|title=ANALISIS SEJARAH NDALEM POJOK SEBAGAI RUMAH SINGGAH MASA KECIL BUNG KARNO|url=https://syakal.iainkediri.ac.id/analisis-sejarah-ndalem-pojok-sebagai-rumah-singgah-masa-kecil-bung-karno/|last=Mohamad Adib Amzah|date=2021-06-28|website=SYAKAL IAIN Kediri}}</ref>
Baris 23:
}}
 
== EtimologiLegenda ==
Asal usul nama Wates tidak lepas dari cerita asal usul [[Gunung Kelud]], yaitu pengkhianatan cinta seorang Putri dari [[Kerajaan Kediri]] bernama Dewi Kilisuci terhadap Lembu Suro, yang berakhir dengan sumpah Lembu Sora sebelum mati terkubur di sumur yang digalinya saat mengikuti sayembara Dewi Kilisuci. Isi sumpah tersebut adalah ''"Ó Yo, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping yoiku. Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung''". Artinya: O Ya, orang Kediri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar, [[Kediri]] akan menjadi sungai, [[Blitar]] akan jadi halaman (tanah yang rata dari bangunan akibat tersapu bencana Gunung Kelud) dan [[Tulungagung]] akan menjadi Danau. Untuk mengantisipasi hal itu, Dewi Kilisuci menetapkan hutan di bagian barat Gunung Kelud sebagai "wates" (batas), agar jiakalau [[Gunung Kelud]] meletus lavanya tidak sampai atau mengalir ke Kerajaan Kediri. Daerah batas tersebut setelah dihuni oleh masyarakat saat ini, dinamakan ''Wates'' yang artinya batas.<ref>{{Cite web|title=Desa Wates|url=https://desakami.com/daerah/detail/3506070/wates|website=desakami.com|access-date=2024-12-04}}</ref>
 
== Daftar desa dan dusun ==