== Bidang lain ==
BerdasarkanDalam bidang sastra, satu merupakan [[bilangan kardinal]] yang digunakan untuk mencacah dan mengekpresikan jumlah suatu benda dalam di suatu kumpulan tertentu.{{sfn|Hurford|1994|pp=23–24}} Satu juga dapat digunakan untuk [[awalan bilangan]] yang menyatakan jumlah sesuatu yang tunggal dan keseluruhan dari sesuatu, yang diawali dengan imbuhan awal kosakata ''se-'', seperti "semalam", "serumpun", dan "sedunia".{{sfn|Wiyanto|Sugiyarto|Astuti|2006|p=144}} Beberapa imbuhan lainnya yang menyatakan 1 dalam beberapa bahasa serapan ialah ''uni-'' (seperti unifikasi) dalam bahasa Latin, atau ''mono-'' (seperti monogami atau monopoli) dalam bahasa Yunani.<ref>{{cite web |last1=Chrisomalis |first1=Stephen |url=https://phrontistery.info/numbers.html |title=Numerical Adjectives, Greek and Latin Number Prefixes |work=The Phrontistery |access-date=February 24, 2022 |archive-date=January 29, 2022 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220129005307/https://phrontistery.info/numbers.html |url-status=live }}</ref>{{sfn|Conway|Guy|1996|p=4}}
Dalam teknologi digital, data dinyatakan dengan menggunakan [[kode biner]], yaitu sistem bilangan basis-2 yang terdiri dari barisan digit 1 dan 0. Data-data yang terdigitisasi itu dinyatakandirepresentasikan dalam perangkat-perangkat; contohnyafisik adalah perangkatseperti komputer karenasebagai mendorongdenyut arus listrik melalui perangkat ''switch''-nya ([[sakelar]]) seperti [[transistor]] atau [[gerbang logika]], dengan "1" merepresentasikanmewakili nilai untuk "menyala". Demikian pula banyak [[bahasa pemrograman]] menggunakan 1 untuk menyatakan nilai [[Tipe data boolean|''true'']].{{sfn|Woodford|2006|p=9}}{{sfn|Godbole|2002|p=34}} Dalam [[kalkulus lambda]] dan [[teori komputablitas]], bilangan asli dinyatakan dengan [[pengodean Church]] yang dipandang sebagai fungsi; nilai Church untuk 1 dinyatakan dengan fungsi <math>f</math> yang diaplikasikan ke suatu argumen <math>x</math> sekali saja {{nobr|(1<math>fx=fx</math>)}}.{{sfn|Hindley|Seldin|2008|p=48}}
Dalam [[fisika]], [[konstanta fisika]] yang terpilihtertentu ditetapkan bernilai 1 dalam sistem [[satuan alami]] supaya menyederhankanmenyederhanakan ekspresi rumus-rumus. Contohnya, dan cohtohnya dapat ditemukan dalam [[satuan Planck]] bahwanilai [[kecepatan cahaya]] bernilaiadalah 1.{{sfn|Glick|Darby|Marmodoro|2020|pp=99}} [[Kuantitas tak berdimensi]] are juga dikenal sebagai 'kuantitas berdimensi satu'.{{sfn|Mills|1995|pp=538-539}} Dalam [[mekanika kuantum]], kondisi normalisasi untuk [[fungsi gelombang]] memerlukanmensyaratkan integral dari modulus kuadrat fungsi gelombang supaya nilainya menjadibernilai 1.{{sfn|McWeeny|1972|pp=14}} Dalam kimia, [[hidrogen]] selaku elemen pertama di dalam [[tabel periodik]] dan [[Kelimpahan unsur|unsur yang paling berlimpah]] di alam semesta memiliki [[Bilangan atom|nomor atom]] 1. Golongan 1 dari tabel periodik tersusun atas hidrogen dan [[logam alkali]].{{sfn|Emsley|2001}}
Dalam [[filosofi]], 1 juga acapkali dipandang sebagai simbol kesatuan, yang merepresentasikan Tuhan atau alam semesta dalam tradisi [[Monotheisme|monoteisme]].{{sfn|Stewart|2024}} [[Pythagoreanisme|Pengikut-pengikut Pythagoras]] menganggap bilangan harus menjadi plural, dan tidakkarena bolehitu tidak menggolongkan 1 sendiri sebagai suatu angka atau bilangan, melainkan sebagai awal mulanyaasal semua angka atau bilangan. Dalam pemahaman filosofis mereka, yang menganggap bahwa bilangan ganjil menyatakansebagai laki-lakijantan dan bilangan genap menyatakansebagai perempuanbetina, 1 dipandang sebagai sesuatu yang netral karena dapat mengubah bilangan genap menjadi bilangan ganjil, dan sebaliknya, melalui operasi penambahan.{{sfn|Stewart|2024}} [[Nicomachus|Nicomachus dari Gerasa]], seorang filosofisfilsuf [[Neopythagoreanisme]], memiliki karya berjudul ''Arithmetike eisagoge'', yang kemudian diperbaiki oleh [[Boethius]] dalam terjemahan bahasa Latin. Di dalam karyanya Nicomachus menyetujui bahwa satu bukanlah sebuah angka atau bilangan, tetapi sebagai sumber bilangan.<ref>{{cite journal|url=https://www.cambridge.org/core/journals/british-journal-for-the-history-of-science/article/abs/from-abacus-to-algorism-theory-and-practice-in-medieval-arithmetic/7DFF144C90C127E715CA40083254E601#access-block|title=From Abacus to Algorism: Theory and Practice in Medieval Arithmetic|journal=The British Journal for the History of Science|volume=10|issue=2|date=July 1, 1977|page=Abstract|doi=10.1017/S0007087400015375|publisher=Cambridge University Press|author=British Society for the History of Science|s2cid=145065082|access-date=May 16, 2021|archive-date=May 16, 2021|archive-url=https://web.archive.org/web/20210516110812/https://www.cambridge.org/core/journals/british-journal-for-the-history-of-science/article/abs/from-abacus-to-algorism-theory-and-practice-in-medieval-arithmetic/7DFF144C90C127E715CA40083254E601#access-block|url-status=live}}</ref> Dalam pemahaman [[Plotinus]] dan beberapa pengikut [[neoplatonisme]], 'Yang Satu' berarti sumber utama sekaligus sumber dari segala keberadaan.{{sfn|Halfwassen|2014|pp=182–183}} [[Filo|Filo dari Alexandria]] memandang bilangan satu sebagai bilangan Tuhan, dan basis untuk semua angka atau bilangan.<ref>"De Allegoriis Legum", ii.12 [i.66]</ref>
== Lihat pula ==
|