La Galigo merupakanTerdapat epos terpanjang di dunia, epos tersebut ialah La Galigo. Epos tersebut ditulis menggunakandalam aksara Lontara''lontara''. danHal tersebut menjadi bukti pentingpenciptaan bagidan peradaban BugisBugi di Sulawesi Selatan,yang sudah ada sejak ratusan tahun silam. Karya sastra ini diakuiUNESCO olehatau Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO)mengakui yangbahwasannya memasukkannyakarya dalamsastra daftartersebut sebagai ingatan kolektif duniasejak pada20211 tahuntempo 2011lalu. Selanjutnya, sebagai karya sastra monumental, La Galigo menjadisebagai landasantitik awal sekaligus akar kuatdarikecintaan bagidan kecintaanbukti para leluhur dan juga masyarakat SulawesiSulewesi Selatan terhadappada keberadaan sastra.
Keberadaan La Galigo bukan hanyatidak sekadar naskah kuno yang mengisahkanberisikan perjalanancerita hidupkehidupan manusia, dengan SawerigadingSaweigading sebagaiyang menjadi tokoh sentralnyautama dari epos tersebu. NamunNaskah ,tersebut menyuguhkandisusun susunandiperkirakan puisiberasal dari tradisi lisan abad ke-14 yang kayaberisikan akankalimat keindahan.indah Setiapdalam penggalanbentuk puisi, di mana dalam tekssetiap inipenggal frasanya terdiri dari lima suku kata,. menjadikannyaLa Galigo tergolong sebagai puisinaskah kuno atau naskahkarya sastra kuno dalamyang bentukberbentuk sajak bersuku limapuisi. DiperkirakanDitulis berasal dari tradisi lisan abad ke-14. La Galigo ditulis padamenggunakan media daun ''lontar'' menggunakandalam aksara Lontara. Sayangnya''lontara,'' dan banyak naskah asli yang telahsudah hilang seiring waktu. Sebelumnya,karyanaskah ini tersebartidak dalamberaturan bentukatau tercecer di berbagai bentuktempat ekspresidalam lisan sepertibentuk nyanyian, mantra, doa, dan dongeng, serta lagu pengantar tidur,sertahingga lagu-lagu yangsuci digunakanuntuk dalammengiri berbagaiberjalannnya ritualsebuah tradisi dan tradisiritus. Sepanjang sejarah,Naskah La Galigo terus diteruskandi secarareproduksi dalam tradisi lisan dariguna satumelestarikannya dari generasi kekek generasi berikutnya.