Abdurrahman al-Ghafiqi: Perbedaan antara revisi

Abdurrahman kembali menjabat pada tahun 730. Ia diangkat oleh gubernur Ifriqiyah, [[Ubaidah bin Abdurrahman as-Sulami]],<ref>{{cite book|title=Kitāb al-Muqaffa al-Kabir – ?|author=Al-Maqrizi|author-link=Al-Maqrizi|language=ar|page=?|volume=?|website=shamela.ws|url=https://shamela.ws/book/145334/1727}}</ref> untuk menggantikan [[Muhammad bin Abdullah al-Asyja'i]].<ref>{{ar}} [[Ibnu Idzari]] (1980). Al-Bayan al-Maghrib fi Ikhtashar Akhbar Muluk al-Andalus wa al-Maghrib. Dar al-Thiqafa, Beirut, Hlm 28</ref> Ia memulai masa jabatan keduanya dengan memulihkan perdamaian antara kabilah Arab Mudhar dan Yaman serta menyatukan janji mereka,{{sfn|Enan|1997|p=84–85}} setelah masalah menjadi meradang dan semangat konflik suku menyebar di antara mereka, sebagai dampak bias dari beberapa gubernur sebelumnya yang fanatik terhadap kaum Mudhar dengan mengorbankan orang-orang Yaman.{{sfn|Enan|1997|p=83}} Abdurrahman lalu menghadapi pemberontakan [[Berber]] di wilayah utara al-Andalus di bawah kepemimpinan [[Munuza]], yang bersekutu dengan Odo dari Aquitaine dan menikahi putrinya, dengan mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Ibnu Zayyan. Ibnu Zayyan berhasil menumpas pemberontakan, membunuh Munuza, menawan istrinya, dan mengirimnya ke istana Khalifah [[Hisyam bin Abdul Malik]] (berkuasa 724–743) di Damaskus.{{sfn|Enan|1997|p=85–89}}