Suyati Tarwo Sumosutargio: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 43:
 
== Penghargaan ==
Beberapa piagam penghargaan dari luar Istana Mangkunegaran pernah diterima oleh Suyati. Piagam penghargaan tersebut antara lain diberikan kepadanya selaku pelatih tari yang telah berpartisipasi memberikan pelatihan pada mata kuliah Kajian Tari Mandiri di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta, pada tanggal 25 November 2000. Selanjutnya, pada tanggal 28 Desember 2004, Suyati menerima ucapan terima kasih atas partisipasinya dalam membimbing dan melatih tari pada mata kuliah Penggalian Tari Tradisional, khususnya sebagai pelatih [[Tari Gambyong]] Pareanom Mangkunegaran. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Seni Tari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta. Suyati kembali mendapatkan penghargaan pada tanggal 10 Desember 2005. Dia memperoleh penghargaan sebagai pelatih Tari Sancaya Kusuma Wicitra Gaya Mangkunegaran. Kegiatan tersebut dalam rangka penggalian tari tradisional yang dilakukan oleh mahasiswa angkatan 2003 pada Program Studi Pendidikan Seni Tari, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta.<ref>Nurdiyanto dan Theresia Ani Larasati. (2017), hlm. 62-63.</ref>
 
Atas ketekunan, kerja keras, dan konsistensinya dalam menjaga, melestarikan, dan mengembangkan tari gaya Mangkunegaran dengan cara mengajarkannya kepada penari yang lebih muda di Mangkunegaran, Suyati memperoleh Panghargaan Maestro Tari Tradisional Gaya [[Istana Mangkunagaran|Mangkunegaran]] oleh [[Pemerintah Indonesia|Pemerintah Republik Indonesia]].<ref name=":0" /> Anugerah penghargaan itu diberikan oleh [[Pemerintah Indonesia|Pemerintah Republik Indonesia]] kepadanya pada tanggal 24 Juni 2009 melalui [[Menteri Kebudayaan dan Pariwisata]] yang saat itu dijabat oleh [[Jero Wacik|Ir. Jero Wacik]].<ref name=":3">{{Cite web|url=https://nasional.kompas.com/read/2009/06/27/12511963/menbudpar.beri.penghargaan.kepada.para.maestro|title=Menbudpar Beri Penghargaan Kepada Para Maestro|last=Kompas.com|first=|date=|website=|publisher=|access-date=16 Maret 2019}}</ref> Selain Suyati, ada 10 maestro seni tradisi dari berbagai daerah lain di Indonesia yang juga mendapatkan penghargaan itu, antara lain: