Suyati Tarwo Sumosutargio: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 40:
Sekitar tahun 1980-an, Suyati mendapatkan surat keputusan pengangkatan sebagai guru tari di Istana Mangkunegaran dari [[Mangkunegara VIII]]. Surat tersebut diberikan kepada Suyati berkat dedikasi dan loyalitasnya dalam kesenian tari, walaupun sebenarnya dia berkeinginan setelah menikah hanya akan menjadi [[Dharma Wanita]] saja. Dengan surat keputusan tersebut, dirinya memiliki wewenang untuk mengatur segala sesuatu terkait dengan tarian khas Mangkunegaran. Suyati diangkat menjadi pelatih tari pada masa R.M.T. Tarwo Sumosutargio (suaminya) menjabat sebagai Ketua Langenpraja di Istana Mangkunegaran.<ref>Nurdiyanto dan Theresia Ani Larasati. (2017), hlm. 57-58.</ref>
Tari Mangkunegaran lain yang dikuasai oleh Suyati meliputi: Langendriyan, Bedhaya Bedah Madiun, Srimpi Pandhelori, Srimpi Muncar, Golek Lambangsari, Golek Montro, Srikandi Larasati, Srikandi Mustakaweni,
== Penghargaan ==
|