Muktazilah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Zircons40 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Penambahan referensi yang pernah dihapus (baru terpantau sekarang)
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 3:
'''Muktazilah''' ({{lang-ar|المعتزلة|translit=al-muʿtazilah}}; singular: {{lang-ar|معتزلي|translit=muʿtazilī|lit=memisahkan diri}}) adalah sebuah aliran teologi Islam [[Rasionalitas|rasional]] yang berkembang di [[Basrah]] dan [[Bagdad|Baghdad]]. Dalam sejarah, kaum yang disebut sebagai Muktazilah pertama kali muncul pada awal sejarah Islam dalam perselisihan mengenai kepemimpinan [[Ali bin Abi Thalib]] dalam komunitas Muslim setelah pembunuhan [[Utsman bin Affan]], khalifah ketiga [[Kekhalifahan Rasyidin]], pada tahun 656 M. Kelompok yang tidak mendukung maupun mengutuk Ali, [[Aisyah]] atau [[Muawiyah bin Abu Sufyan|Muawiyah]] dalam [[Perang Saudara Islam I]], tetapi mengambil kedudukan politik netral disebut ''Mu'tazilah''.<ref>{{Cite book|last=Martin|first=Richard C.|last2=Woodward|first2=Mark|last3=Atmaja|first3=Dwi Surya|last4=Atmaja|first4=Dwi S.|date=1997-10|url=https://books.google.com/books?id=R03YAAAAMAAJ&q=defenders+of+reason|title=Defenders of Reason in Islam: Mu'tazililism from Medieval School to Modern Symbol|publisher=Oneworld Publications|isbn=978-1-85168-147-1|language=en}}</ref><ref>{{Cite web|title=Views on human freedom- Mu’tazilites and Asharites - Authority in Islam - GCSE Religious Studies Revision - OCR|url=https://www.bbc.co.uk/bitesize/guides/zkdkw6f/revision/3|website=BBC Bitesize|language=en-GB|access-date=2024-12-08}}</ref>
 
Sementara itu, Muktazilah teologis pertama kali dilembagakan oleh seorang [[Tabiin|tabi'in]] bernama [[Wasil bin Atha']] (wafat: 131 H) dan [[Amr bin Ubaid]] (wafat: 144 H).<ref>{{Cite book|last=Jawas|first=Yazid bin Abdul Qodir|date=1441 H/2020 M|title=Mulia Dengan Manhaj Salaf|location=Bogor|publisher=Pustaka At-Taqwa|isbn=9789791661133|pages=544|url-status=live}}</ref> Hal ini bermula dari tindakan Wasil bin Atha' berpisah (i'tazala) dari gurunya, yaitu [[Hasan al-Bashri]] karena perbedaan pendapat. Oleh karenanya, pengikut Wasil bin Atha' disebut sebagai Mu'tazilah (bentuk jamak dari i'tazala). Selain itu, kelompok ini juga disebut sebagai Ahl al-Tawḥīd wa al-ʿAdl (اهل التوحيد و العدل) "ahli tauhid dan keadilan". Karena penekanannya pada [[tauhid]] dan keadilan Allah yang termaktub dalam lima prinsip dasar Muktazilah (al-ushul al-khamsah).<ref>{{Cite book|last=Ellwood|first=Robert S.|last2=McGraw|first2=Barbara A.|date=2022-09-30|url=https://books.google.com/books?id=WvmBEAAAQBAJ&dq=wasil+ibn+ata+founder+of+mu'tazila&pg=PT594|title=Many Peoples, Many Faiths: Women and Men in the World Religions|publisher=Taylor & Francis|isbn=978-0-429-84458-4|language=en}}</ref><ref>{{Cite web|title=Mu‘tazilah {{!}} History, Doctrine, & Meaning {{!}} Britannica|url=https://www.britannica.com/topic/Mutazilah|website=www.britannica.com|language=en|access-date=2024-11-24}}</ref><ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2023-09-01|title=Mengenal 7 Aliran dengan Pandangan Berbeda dalam Islam|url=https://www.liputan6.com/islami/read/5385701/mengenal-7-aliran-dengan-pandangan-berbeda-dalam-islam|website=liputan6.com|language=id|access-date=2024-12-08}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Riza Wahyuni|first=216410665|date=2019|title=Al-Ushul Al-Khamsah Perspektif Zamakhsyari Studi Kritis Penafsiran Ayat-Ayat Terkait Al-Ushul Al-Khamsah dalam Tafsir Al-Kasysyaf|url=https://repository.iiq.ac.id/handle/123456789/200|language=id}}</ref>
 
Muktazilah dikenal karena mengembangkan bentuk [[rasionalisme]] Islam. Mereka dikenal karena mengutamakan peran akal dalam penafsiran terhadap nash-nash keagamaan ([[Al-Qur'an]] dan [[Hadis|Hadist]]). Hal ini menyebabkan pemikiran Muktazilah banyak diserang oleh ulama ortodoksi [[Sunni]] dari kalangan [[Asy'ariyah|Asy'ari]], [[Maturidiyah|Maturidi]], dan [[Atsari|Atsari (Literalis)]] karena metode dan pandangan Muktazilah yang cenderung filosofis dan rasional, terutama dalam pembahasan mengenai penciptaan Al-Qur'an, persoalan [[takdir]], dan sifat-sifat Allah. Sebaliknya, Muktazilah menentang bentuk rasionalisme [[Sekularisme|sekuler]] tetapi percaya bahwa kecerdasan dan akal manusia memungkinkan seseorang dapat memahami dan menganut prinsip moral keagamaan, dan meyakini bahwa baik dan buruk adalah kategori yang dapat ditentukan melalui [[akal sehat]].<ref>{{Cite book|last=Faḫrī|first=Māǧid|date=1983|title=A history of Islamic philosophy|location=London|publisher=Longman|isbn=978-0-231-05532-1|edition=2nd ed}}</ref><ref>{{Cite book|last=Arabi|first=Oussama|date=2001-01-01|url=https://doi.org/10.1163/9789004480704|title=Studies in Modern Islamic Law and Jurisprudence|publisher=BRILL|isbn=978-90-04-48070-4}}</ref>