Karuna (Buddhisme): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faredoka (bicara | kontrib)
Catatan: adjust italic
Faredoka (bicara | kontrib)
Catatan: trnaslate nama bulan
Baris 60:
=== Hinduisme ===
{{Lihat pula|Hinduisme|Cinta kasih dalam Hindu}}
Dalam agama Hindu, ''{{IAST|karuṇā}}'' merupakan salah satu kebajikan dan kualitas mendasar yang harus dikembangkan oleh seorang pencari spiritual. Banyak dewa Hindu digambarkan sebagai perwujudan ''{{IAST|karuṇā}}''.<ref>[https://hinduismpedia.kailaasa.org/wiki/Karuna Karuna] hinduismpedia {{dead link|date=March 2024}}</ref> ''{{IAST|Karuṇā}}'' sering dikaitkan dengan nilai-nilai kebajikan lain, seperti "''maitrī''" ([[Cinta kasih dalam Hindu|cinta kasih]]) dan "''ahiṁsa''" (tanpa kekerasan). Bersama-sama, nilai-nilai ini membentuk dasar kehidupan yang baik dan memuaskan secara spiritual. Kata ini berasal dari bahasa Sanskerta ''kara'', yang berarti “melakukan” atau “membuat”,<ref>{{Cite web|title=What is Karuna? - Definition from Yogapedia|url=https://www.yogapedia.com/definition/5305/karuna#:~:text=Karuna%20typically%20translates%20as%20%E2%80%9Ccompassion,associated%20with%20the%20English%20word}}</ref> yang menunjukkan bentuk kasih berbasis tindakan, bukan rasa kasihan (''pity'') atau kesedihan (''sadness'') yang diasosiasikan dengan kata tersebut dalam bahasa Inggris. Dalam mitologi Hindu, konsep "''{{IAST|karuṇā}}''" atau tindakan penuh belas kasih tertanam kuat dan sering digambarkan melalui cerita, karakter, dan ajaran.<ref>{{cite web|date=21 JuneJuni 2008|title=Karuna, Karuṇā, Karuṇa: 44 definitions|url=https://www.wisdomlib.org/definition/karuna}}</ref> Kisah masing-masing [[awatara]] dalam jajaran dewa Hindu merupakan perwujudan belas kasih ilahi. Misalnya, dalam [[kitab tandava Shiva]], Shiva digambarkan sebagai Karunavataram, yang berarti perwujudan belas kasih.<ref>Bhandari, N. B. (2022). The Outlook: Journal of English Studies. Outlook, 13, 100-114.</ref>
 
==== Navarasa ====
{{Lihat pula|Rasa (estetika)}}
''{{IAST|Karuṇā}}'' adalah salah satu dari sembilan [[Rasa (estetika)|''rasa'']] utama (prinsip estetika) dalam seni dan sastra klasik India.<ref>Schwartz, Susan L. Rasa: Performing the divine in India. Columbia University Press, 2004.</ref> "Karuṇā Rasa," atau sentimen belas kasih, merupakan tema utama dalam [[Ramayana]], salah satu epos utama India. Narasi dimulai dengan kisah resi [[Walmiki|Valmiki]] yang mengamati sebuah insiden tragis yang melibatkan sepasang burung krauncha (burung bangau sarus), dan menetapkan nada emosional untuk kisah epik tersebut.<ref>{{Cite journal|last=Hammer|first=Niels|date=2009|title=Why Sārus Cranes Epitomize Karuṇarasa in the Rāmāyaṇa|url=https://www.jstor.org/stable/27756045|journal=Journal of the Royal Asiatic Society|volume=19|issue=2|pages=187–211|jstor=27756045}}</ref> Menyaksikan burung jantan dibunuh oleh seorang pemburu, dengan meninggalkan pasangannya dalam penderitaan, Valmiki tergerak untuk mengutuk pemburu itu melalui sebuah syair spontan, yang akhirnya menjadi [[Śloka|''sloka'']] (syair) pertama Ramayana. Momen ini, yang dipenuhi dengan kesedihan dan belas kasih, tidak hanya mengawali penulisan cerita epik tersebut, tetapi juga secara simbolis menggambarkan narasi utama tentang cinta, kehilangan, dan perpisahan yang dialami oleh para tokoh utama, Rama dan Sita, yang mewujudkan esensi dari "Karuṇā Rasa."<ref>{{Cite news|date=20 AugustAgustus 2018|title=Inseparable in virtue|url=https://www.thehindu.com/society/faith/inseparable-in-virtue/article24738421.ece|work=The Hindu}}</ref> Setelahnya, dewa Brahma memerintahkan Valmiki untuk menulis cerita Rama, dan mengungkapkan seluruh kisah kepadanya.
 
==== Yoga ====