Stasiun Kiaracondong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 38:
| lintang = -6.9248932
| bujur = 107.6465857
| open = 192316 September 1893
| fasilitas = {{Infobox stasiun/fasilitas|parkir}}{{Infobox stasiun/fasilitas|sepeda}}{{Infobox stasiun/fasilitas|checkin}}{{Infobox stasiun/fasilitas|ruang tunggu}}{{Infobox stasiun/fasilitas|loket}}{{Infobox stasiun/fasilitas|cs}}{{Infobox stasiun/fasilitas|informasi}}{{Infobox stasiun/fasilitas|musala}}{{Infobox stasiun/fasilitas|toilet}}{{Infobox stasiun/fasilitas|difabel}}{{Infobox stasiun/fasilitas|dropzone}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kesehatan}}{{Infobox stasiun/fasilitas|tamanbermainanak}}{{Infobox stasiun/fasilitas|atm}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kios}}{{Infobox stasiun/fasilitas|menyusui}}{{Infobox stasiun/fasilitas|isi baterai}}{{Infobox stasiun/fasilitas|merokok}}{{Infobox stasiun/fasilitas|troli}}{{Infobox stasiun/fasilitas|facerecog}}{{Infobox stasiun/fasilitas|airminum}}
| peta = Indonesia Bandung#Jawa Barat#Jawa
Baris 48:
'''Stasiun Kiaracondong (KAC)''' atau disebut juga dengan '''Stasiun ''Kircon''''' adalah [[stasiun kereta api]] kelas besar tipe B di [[Kota Bandung]], tepatnya di batas antara [[Babakansari, Kiaracondong, Bandung|Kelurahan Babakansari]] dan [[Kebonjayanti, Kiaracondong, Bandung|Kelurahan Kebonjayanti]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +681 meter ini termasuk dalam pengelolaan [[Daerah Operasi II Bandung]] dan [[KAI Commuter]] dengan jarak 173 km arah tenggara dari Jakarta {{sta|Pasar Senen}}. Dahulu seluruh kereta api penumpang, mulai dari kelas eksekutif sampai ekonomi, dilayani di [[Stasiun Bandung]]. Peningkatan jadwal pemberangkatan di Stasiun Bandung menjadi alasan semua keberangkatan kereta api antarkota kelas ekonomi lintas selatan [[Jawa]] dipindahkan ke Stasiun Kiaracondong, sedangkan kereta api antarkota kelas eksekutif, campuran, dan sebagian kecil kelas ekonomi tetap dilayani di Stasiun Bandung.
 
Stasiun Kiaracondong selama satu abad lebih (1921-2024) menjadi titik ujung timur jalur rel ganda kawasan [[Bandung Raya]] (Padalarang-Cicalengka) menghubungkan [[Kota Bandung]] dengan berbagai tujuan di Pulau Jawa, terutama di jalur selatan Jawa. Saat ini kereta kelas campuran juga berhenti di stasiun ini untuk menaikturunkan penumpang, baik dalam perjalanan dari maupun ke [[Stasiun Bandung]]. Kebijakan ini menjadikan stasiun ini sebagai titik keberangkatan dan kedatangan penumpang kedua di kawasan tersebut.
 
Kereta api yang melintas langsung/tidak berhenti di stasiun ini adalah KA {{KA|Argo Wilis}} dan {{KA|Turangga}} serta [[Kereta api barang|angkutan barang]].
 
== Sejarah ==
 
=== Awal pembangunan ===
Stasiun Kiaracondong mulanya dirintis sebagai perhentian kecil dengan nama '''''Stopplaats'' Kiaratjondong'''. Pertama kali diiklankan oleh [[Staatsspoorwegen]] (SS) pada 7 September 1893 dalam koran ''Bataviaasch Handelsblad'', SS merencanakan akan membuka jalur kereta api baru Cibatu–Tasikmalaya serta membuka ''Stopplaats'' Kiaratjondong pada 16 September 1893.<ref>{{Cite news|date=7 September 1893|title=Staatsspoorwegen op Java - Westerlijnen (advertentie)|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=ddd:110615768:mpeg21:pdf|work=Bataviaasch Nieuwsblad|access-date=2024-12-08}}</ref>
 
Karena jarak Kiaracondong ke pusat Kota Bandung kala itu masih jauh, muncul surat pembaca yang ditulis oleh seseorang berinisial "B" pada [[De Preangerbode|''de Preangerbode'']] edisi 11 Oktober 1897, menanggapi pembukaan ''stopplaats'' baru di lintas Bandung, yakni Cimindi, Cibodas, dan Ciledug. Pada surat pembaca itu, B mengatakan bahwa ''Halte'' Kiaracondong layak untuk ditutup karena pada masa itu, ''halte'' ini lokasinya lebih jauh dari Bandung dan sedikit penumpang ''Inlanders'' yang naik turun di situ. Ia mengusulkan agar SS menggunakan [[Stasiun Cikudapateuh|perhentian baru di Cikudapateuh]], untuk menjaring penumpang di kawasan pinggiran Kota Bandung yang kala itu, jaraknya ke Stasiun Bandung masih jauh.<ref>{{Cite news|date=1897-10-11|title=Van Bandoeng schrijft men aan het Nieuwsblad|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMKB08:000122501:mpeg21:pdf|work=de Preanger-bode|access-date=2024-10-01}}</ref>
 
=== Menjadi stasiun ===
Stasiun ini akhirnya dikembangkan oleh SS.
 
Dahulu, pada pembangunan jalur kereta api lintas Jawa yang dilakukan oleh [[Staatsspoorwegen]] (SS), tidak ada Stasiun Kiaracondong dan [[Stasiun Cikudapateuh|Cikudapateuh]], apalagi [[Stasiun Andir|Andir]], [[Stasiun Ciroyom|Ciroyom]], maupun [[Stasiun Bandung Gudang|Bandung Gudang]]. Peta tahun 1894 hanya menyebutkan nama [[Stasiun Bandung]] dan [[Stasiun Gedebage|Gedebage]] sebagai stasiun di Kota Bandung (Gedebage dahulu berada di pinggiran wilayah Kota Bandung).<ref>{{Cite web|url=http://maps.library.leiden.edu/cgi-bin/iipview?krtid=3858&name=04892-04.JPG&marklat=-6.9294&marklon=107.6418&sid=s6ijkm4565749&seq=2&serie=1&lang=1&ssid=&resstrt=0&svid=334953&dispx=1366&dispy=626#focus|title=Dutch Colonial maps - Leiden University Libraries|website=maps.library.leiden.edu|access-date=2019-02-04}}</ref>