Kepung, Kediri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OGNelson9 (bicara | kontrib)
menambah konten dan gambar
OGNelson9 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 31:
== Sejarah ==
[[Berkas:Prasasti Harinjing.jpg|jmpl|180px|Prasasti Harinjing yang sekarang berada di Museum Nasional Jakarta]]
[[Prasasti Harinjing]] merupakan bukti awal digunakannya [[Bahasa Jawa Kuno]] dan terdiri dari tiga tulisan yang masing-masing bernama Harinjing A, B, dan C. Harinjing A di bagian depan menyatakan bahwa pada 11 suklapaksa bulan Caitra tahun 726 Saka (25 Maret 804 Masehi) para pendeta di daerah Culanggi memperoleh hak sima (tanah bebas pajak) dari [[Kerajaan Mataram Kuno]] atas daerah mereka karena telah berjasa membuat sebuah saluran sungai bernama Harinjing. Tulisan Harinjing B dan C yang ditulis pada tahun-tahun berikutnya berisi tentang pembaruan pengakuan terhadap hak sima di Culanggi terhadap ahli waris dari Bhagawanta Bhari karena masih setia merawat bendungan tersebut. Harinjing B ditulis pada masa [[Dyah Tulodhong|Sri Maharaja Rake Layang Dyah Tulodhong]] pada tahun 843 Saka sedangkan Harinjing C ditulis pada tahun 849 Saka pada masa [[Dyah Wawa|Maharaja Rake Sumba Dyah Wawa]]. Prasasti Harinjing ditemukan pada zaman kolonial Belanda yang kemudian disampaikan kepada administrator perkebunan kopi W. Pet pada tahun 1916 dan disimpan di halaman kantor.<ref name=tirto></ref> Pada awal abad ke-20, Belanda sedang gencar membangun pusat perkebunan dan pabrik kopi di wilayah Kepung seperti Perkebunan Sukabumi dan Perkebunan Besowo.<ref name=hitekno></ref><ref name=unp></ref>
 
<gallery>