Arsitektur Enggano: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fanisazahro (bicara | kontrib)
penambahan isi artikel
Fanisazahro (bicara | kontrib)
penambahan pranala
Baris 1:
[[Berkas:Enggano.jpg|jmpl|Gambar Pulau Enggano]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Enggano Engganeesche prauw TMnr 10010566.jpg|jmpl]]
Enggano adalah sebuah pulau yang terletak di barat Sumatera. Pulau Enggano terletak di Kecamatan Enggano, Kabupaten [[Bengkulu]] Utara<ref>{{Cite web|last=Hidayat|first=Mochammad Bugi|title=Enggano, Pulau Emas di Ujung Laut Bengkulu|url=https://www.rri.co.id/daerah/571539/enggano-pulau-emas-di-ujung-laut-bengkulu|website=RRI|access-date=2024-12-09}}</ref>. Pulau Enggano memiliki luas sekitar 150 km² dan dikelilingi oleh pantai yang berbatu dan memiliki beberapa hutan tropis di bagian tengahnya. Selain itu, Pulau Enggano memiliki beberapa aliran sungai kecil dan daerah rawa<ref>{{Cite journal|date=2024|title=ANALISIS KONTRIBUSI PEREMPUAN DALAM TRADISI PAHRURUK DI PULAU ENGGANO|url=https://ejournal.uinfasbengkulu.ac.id/index.php/hawa/article/view/4959|journal=Jurnal Hawa|volume=6|issue=1}}</ref>. Masyarakat yang menghuni pulau tersebut disebut dengan suku bangsa Enggano<ref>{{Cite journal|last=Arios|first=Rois Leonard|date=2018|title=ENGGANO: MODERNISASI DAN KEGALAUAN
IDENTITAS|url=https://suluah.kemdikbud.go.id/index.php/SULUAH/article/viewFile/72/34|journal=Jurnal Suluah|volume=21|issue=1|pages=59-69}}</ref>.
 
== Rumah Tradisional Enggano ==
Rumah adat Enggano berupa rumah panggung dua lantai setinggi enam meter dengan bentuk bangunan bulat atau melingkar. Secara umum ukuran rumah di Enggano seluas 8 x 8 meter <ref>{{Cite web|last=Agency|first=ANTARA News|title=Rumah adat Enggano bisa ditinggali wisatawan|url=https://bengkulu.antaranews.com/berita/35379/rumah-adat-enggano-bisa-ditinggali-wisatawan|website=ANTARA News Bengkulu|access-date=2024-12-09}}</ref>. Dinding rumah terbuat dari kayu atau bambu dan atapnya menggunakan anyaman daun [[rotan]]. Proses pembangunan rumah menggunakan dua hingga empat papan kayu besar yang diikat dengan bentuk melingkar seperti cakram. Bagian rumah terdiri atas tangga yang digunakan untuk akses rumah menuju pintu masuk, ruangan yang berfungsi sebagai tempat perapian, tempat tidur, dan tempat berteduh yang tidak terlalu luas.
 
Rumah yang terdapat di Enggano dibangun dengan menggunakan bahan-bahan alami. Bahan alami yang digunakan sebagai bahan konstruksi adalah kayu keras. Kayu keras adalah kayu yang dapat diolah menjadi balok, papan, kusen, usuk/reng, dan pasak. Terdapat tiga jenis kayu utama yang biasa digunakan oleh masyarakat Enggano dalam membangun rumah yaitu kayu apua, ehei, dan bintangor<ref>{{Cite journal|date=2023|title=Studi Etnobotani Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu|url=https://pdfs.semanticscholar.org/168e/44e93c01b644b9b7421aabe0c228c28909ff.pdf|journal=JURNAL BIOLOGI PAPUA|volume=15|issue=1|pages=19-27|doi=10.31957/jbp.1761}}</ref>.