Etimologi nama tempat di Sri Lanka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala |
||
Baris 20:
Bagian X juga dapat merujuk pada konsep sosial seperti [[kasta]]. Contoh untuk ini adalah ''waduwa'' (tukang kayu), ''batta'' (pemukiman kasta bawah), ''ambataya'' (tukang cukur), ''aruwa'' ([[tembikar]]), ''goviya'' (petani), ''bamuna'' ([[Brahmana]]) dan ''Villiya'' (Rodiya).<ref name="gnana">Gnanaprakasar, ''A Critical History of Jaffna'', p. 33</ref>
Selain bagian Y yang telah disebutkan, bentuk penggunaan lahan yang umum digunakan adalah Kumbura (sawah), ''Deniya'', ''watte ''(taman), ''pola'', ''gama'' (desa), dan ''Hena'' (lahan budidaya). [[Padang rumput]] diistilahkan sebagai talava dan rumpun pohon disebut ''golla''. Tangki desa disebut ''pokuna ''atau ''katuwa''. Tangki irigasi disebut ''wewa''.<ref>Gnanaprakasar, ''A Critical History of Jaffna'', p. 34</ref> Kanal dari danau seperti itu disebut ''aala''. Tanah datar disebut keduanya. Pelabuhan disebut ''tota''.<ref>Gnanaprakasar, ''A Critical History of Jaffna'', p. 35</ref> Nama-nama taman bunga milik pendirian Buddha berakhir dengan ''uyana''.
=== Tamil ===
Baris 97:
* [[Anuradhapura]]
* [[Sigiriya]]: berasal dari struktur — Sīhā giri, Batu Singa.
* Mihintale berasal dari "Mihindu" (biksu [[Arhat|arahat]] yang membawa [[agama Buddha]] ke Sri Lanka) + "thalaya" (dataran tinggi). Disebutkan dalam budaya Buddha, bahwa biksu arahat "Mihindu" muncul di atas batu tinggi yang sekarang dikenal sebagai Mihintale, dan mengajarkan ajaran Buddha kepada raja Sri Lanka, Dewanampiyathissa.
* Negombo
* Hikkaduwa
Baris 114:
Mengambil sudut pandang sinkronis, nama-nama tempat Sinhala lebih umum di daerah-daerah berbahasa Sinhala di Selatan, sedangkan nama-nama tempat Tamil lebih umum di daerah-daerah berbahasa Tamil di Utara dan Timur. Pada sudut pandang [[Linguistik historis|diakronik]] hal-hal lebih rumit, dan kedua pemukiman Sinhala di permukiman Utara dan Tamil di Selatan telah dinyatakan lebih umum di masa lalu. Motivasi di balik analisis tersebut tidak selalu ilmiah; tujuan politik juga memainkan peran dalam menyatakan area tertentu untuk kelompok bahasa tertentu, lihat bagian selanjutnya untuk pembahasan lebih lanjut tentang ini. Pernyataan berikut harus ditafsirkan dengan peringatan ini dalam pikiran.
Nama tempat Sinhala ditemukan di seluruh pulau. Sebagaimana didiskusikan oleh para sejarawan Sri Lanka seperti Paul E Peiris, Karthigesu Indrapala dan lain-lain, prasasti batu prasasti pra-[[Kekristenan|Kristen]] Sri Lanka menunjukkan penggunaan ekstensif [[bahasa Sinhala]] dalam administrasi lokal. Sebagian besar informasi untuk melacak nama-nama tempat lama berasal dari etimologi, teks tertulis, banyak prasasti batu yang ada di Sinhala dan berasal dari masa pra-Kristen, serta catatan kolonial yang lebih baru.
Catatan Belanda dan Inggris menunjukkan bahwa bahasa penduduk Wanni pada abad ke-17 dan 18 adalah bahasa [[Bahasa Tamil|Tamil]], sementara tidak satu pun dari mereka menganggap orang Tamil sebagai penduduk asli pulau itu, dan menyatakan bahwa orang Tamil datang dari pantai yang berlawanan dan menggantinya dengan Sinhala.
|