Stasiun Kiaracondong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Bangunan dan tata letak: Kiaracondong itu awalnya perhentian, kemudian jadi emplasemen langsir, dan sekarang stasiun penumpang
Baris 66:
* pembangunan kantor sementara untuk tempat kerja bagi insinyur yang terlibat dalam proyek ini.
 
Untuk mewujudkan program tersebut, pada 2 Mei 1920, status ''Halte'' Kiaracondong dinaikkan statusnya menjadi stasiun operasi/stasiun sinyal (''seinstation'').<ref>{{Cite news|date=3 Mei 1920|title=Seinstation|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMKB08:000127675:mpeg21:pdf|work=de Preangerbode (Avondblad)|access-date=2024-12-09}}</ref> Akhirnya konstruksi [[emplasemen langsir]] Kiaracondong ini dimulai pada Mei 1921.<ref>{{Cite news|date=2 Mei 1921|title=Rangeer-emplacement|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMKB08:000133449:mpeg21:pdf|work=de Preangerbode (Avondblad)|access-date=2024-12-09}}</ref> Emplasemen ini akhirnya rampung pada Juli 1922. Saat pembukaan, Tuan Holtrop, mengundang wartawan ''de Preangerbode'' untuk tur keliling emplasemen. Emplasemen ini menjadi emplasemen langsir terbesar di Hindia Belanda kala itu, dengan total 21 jalur. Emplasemen langsir ini memiliki tujuh jalur utama yang diperlengkapi peralatan persinyalan mekanik tipe alkmaar, serta 13 jalur sisanya merupakan jalur langsir dan penyimpanan sarana. Di kesempatan itu, J.A. Versigny dipercaya sebagai pengawas, yang pada saat yang sama juga bekerja di [[Stasiun Padalarang]].<ref name=":0">{{Cite news|date=28 Juli 1922|title=Nieuw Rangeeremplacement|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMKB08:000131367:mpeg21:pdf|work=de Preangerbode|access-date=2024-12-09}}</ref>
 
== Bangunan dan tata letak ==
[[Berkas:Stasiun Kiaracondong.jpg|kiri|204x204px|jmpl|Bagian dalam kompleks Stasiun Kiaracondong, dengan balok penanda lokasi yang mirip antara Daop II dan Daop IX.]]Stasiun ini awalnya memiliki 21 jalur kereta api, dengan tujuh jalur berfungsi sebagai jalur utama yang digunakan untuk operasional kereta api serta 13 sisanya merupakan jalur emplasemen pembantu (''marshalling yard'') untuk menyimpan [[gerbong]].<ref name=":0" /> Setelah beralih fungsi menjadi stasiun kereta api penumpang, dengan dibukanya bangunan sisi utara stasiun ini pada akhir dekade 1990-an,{{Butuh rujukan}} stasiun ini menyisakan ketujuh jalur utama tersebut. Jalur 3 merupakan sepur lurus untuk [[jalur ganda]] ke arah Bandung/Padalarang, sedangkan jalur 2 merupakan sepur lurus dari arah Bandung/Padalarang. Namun, jalur 4 dibongkar saat pembangunan jalur ganda sehingga tersisa enam jalur saja.
 
Terdapat dua pintu masuk Stasiun Kiaracondong. Pintu masuk sayap utara dengan bangunan yang terinspirasi dari arsitektur [[art deco]] menghadap Jalan [[Ibrahim Adjie]], sementara bangunan lama stasiun menghadap Jalan Stasiun di sayap selatan. Sayap utara memiliki area parkir yang cukup luas, sedangkan sayap selatan hanya memiliki area parkir motor.