| death_date = {{death date and age|1986|12|31|1920|1|1|df=yes}}
| death_place = [[Kota Semarang|Semarang]], [[Jawa Tengah]], Indonesia
| residence = [[Indonesia]]
| citizenship = [[Indonesia]]
| occupation = [[Pengusaha]]
| networth =
| spouse = Hj. Edi Astuti
| children = Tommy Bono Santosa Hetami1
}}
'''[[Haji (gelar)|H.]] '''Hetami''' adalah seorang wartawan senior dan pengusaha terkemuka di Indonesia, danyang dikenal sebagai pendiri koransurat kabar [[Suara Merdeka|''Suara Merdeka'']]. Ia lahir pada 1 Januari 1920 di [[Kota Surakarta|Surakarta]] dan meninggal pada 31 Desember 1986 di [[Kota Semarang|Semarang]]. Hetami menuntutmenempuh ilmupendidikan di ''Rechts Hoge School'' (Sekolah Tinggi Kehakiman),kemudiansebelum pindahmelanjutkan ke ''Faculteit der Letteren en Wijabegeerte'' (Fakultas Sastra dan Filsafat) di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. HetamiKariernya kemudiandi dunia jurnalistik dimulai saat ia bergabung dengan surat kabar [[Sinar BaruBaroe|''Sinar Baroe'']], satu-satunya koran yang dibolehkandiizinkan terbit oleh Pemerintah [[Pendudukan Jepang di Hindia-Belanda|Pemerintah Jepang]] untuk daerahdi [[Jawa Tengah]].Hetawimipada kemudianmasa menerbitkan Warta Indonesia[[Perang yangDunia akhirnya tutup. Hetami ikut dalam perjuangan kemerdekaan dan pernah ditangkap [[BelandaII]].
Hetami pernah bergabung dengan ''Koran Merdeka'' milik [[B. M. Diah]], di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] Hetami berhasil membeli surat kabar ''Soeloeh Rakjat'' yang semula dikelola ''Regerings Voorlichtingen Dienst'' (Jawatan Penerangan Pemerintah) dan sejak 12 Februari 1950 menjadi [[Suara Merdeka|''Suara Merdeka'']].
Hetami menerima piagam tanda penghargaan dari pemerintah dari Menteri Penerangan [[Ali Murtopo]] atas dharma baktinya bagi perjuangan dan pembangunan nasional. Selain itu Hetami juga menerima penghargaan “Penegak Pers Pancasila” yang diberikan oleh Dewan Pers (1988).▼
▲Hetami menerima piagam tanda penghargaan dari pemerintah dari [[Daftar Menteri Penerangan Indonesia|Menteri Penerangan]] [[Ali MurtopoMoertopo]] atas dharma baktinya bagi perjuangan dan pembangunan nasional. Selain itu Hetami juga menerima penghargaan “Penegak Pers Pancasila” yang diberikan oleh [[Dewan Pers]] (1988).