Misinformasi terkait aborsi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan kategori dan pranala dalam |
menambahkan data dan referensi |
||
Baris 1:
'''Misinformasi terkait aborsi'''
Misinformasi merupakan penyebaran informasi palsu atau salah tanpa bermaksud menyesatkan. Mereka yang menyebarkan informasi, mungkin percaya informasi itu benar, berguna atau tanpa memiliki niat jahat terhadap penerima. Adapun disinformasi, penyebar memiliki kesengajaan untuk membagikan informasi yang salah (informasi yang dimanipulasi). Biasanya dimotivasi oleh kepentingan ekonomi, ideologi, agama, politik, atau untuk mendukung agenda sosial. Baik misinformasi maupun [[disinformasi]] bisa menimbulkan kerugian bagi proses pengambilan keputusan penerima informasi.<ref>{{Cite web|title=Disinformation and public health|url=https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/disinformation-and-public-health|website=www.who.int|language=en|access-date=2024-12-10}}</ref>
== Faktor penyebab ==
Banyak faktor yang mendorong terjadi misinformasi tentang aborsi
Disinformasi berkaitan erat dengan misinformasi terkait aborsi. Banyak pengguna internet yang membagikan disinformasi yang diterima sehingga akhirnya berkembang menjadi misinformasi. Sebuah studi menunjukkan beragamnya informasi terkait aborsi yang beredar di media sosial [[instagram]] pada tahun 2022. Studi ini menemukan 37% postingan terkait aborsi mengandung informasi yang salah. Studi juga menemukan sekitar 20% postingan yang berisi informasi yang salah berasal dari dokter atau profesional medis non-dokter.<ref>{{Cite web|title=Abortion misinformation from both medical, nonmedical professionals common on social media|url=https://www.healio.com/news/womens-health-ob-gyn/20230520/abortion-misinformation-from-both-medical-nonmedical-professionals-common-on-social-media|website=www.healio.com|language=en|access-date=2024-12-10}}</ref>
Disinformasi juga berkembang melalui iklan di [[Facebook]] dan Google terkait aborsi bernama "''reversal''". Iklan tersebut menargetkan pengguna platform facebok berusia 13 tahun ke atas dan telah dilihat oleh pengguna sebanyak 18,4 juta kali. Adapun iklan di [[Google]], menjangkau 83% pencarian terkait kata kunci 'aborsi'.<ref>{{Cite book|date=2022|url=https://252f2edd-1c8b-49f5-9bb2-cb57bb47e4ba.filesusr.com/ugd/f4d9b9_87b1482552a140a880d86f7d2d2e6f2a.pdf|title=Endangering women for profit|publisher=Center for Countering Digital Hate|pages=4-5|url-status=live}}</ref>
Di Indonesia, beredar disinformasi terkait aborsi saat pemerintah menyediakan layanan aborsi aman yang dikecualikan oleh undang-undang. Penyelenggaraan pelayanan aborsi diatur lebih detail dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pelatihan dan Penyelenggaraan Pelayanan Aborsi Atas Indikasi Kedaruratan Medis dan Kehamilan Akibat Perkosaan.<ref>{{Cite web|title=[DISINFORMASI] LGBT dan Aborsi Dilegalkan|url=https://www.komdigi.go.id/berita/berita-hoaks/detail/disinformasi-lgbt-dan-aborsi-dilegalkan|website=www.komdigi.go.id|access-date=2024-12-10}}</ref>
== Referensi ==
|