Kesan kebenaran atau kesan seolah-olah benar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Firman Ronald (bicara | kontrib)
Penambahan konten
Firman Ronald (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 9:
"''untuk membuat seolah-olah telah terjadi tembak-menembak, saudar FS melakukan penembakan dengan senjata milik senjata J ke dinding berkali-kali untuk membuat '''kesan seolah''' telah terjadi tembak-menembak''"<ref>'''Kompas.com''' (13/08/2022,06:30 Wib)[https://nasional.kompas.com/read/2022/08/13/06300041/5-kebohongan-irjen-ferdy-sambo-di-kasus-kematian-brigadir-j-yang-akhirnya?page=all 5 kebohongan irjen ferdi sambo di kasus kematian brigadir j yang akhirnya terbongkar] (Diakses: 11/12/2024,09:16 Wib) </ref>
 
dalam rilis pers yang dilakukan, dimana Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto menyampaikan berbagai informasi dan disebutkan bahwa kejadian dalam kasus [[pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat]] tersebut adalah karena baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E, berikut adalah potongan pernyataan dari Kombes Budhi Hendri Susianto dalam rilis pers yang pada akhirnya ini adalah kesan kebenaran atau kesan seolah-olah banar bahwa kasus tersebut karena baku tembak antara dua anggota polisi:
 
''"Dari hasil proses olah TKP yang kami lakukan, kami di sana menemukan beberapa barang bukti, entah itu senjata, maupun selongsong serta proyektil peluru. Dari apa yang kami lakukan, maka kami melihat bahwa di tempat tersebut diduga terjadi peristiwa pidana sehingga kemudian melakukan proses olah TKP secara teliti.'' ''Di mana kami melihat bahwa proses ini dari saksi yang pertama kali melihat peristiwa tersebut, saksi R yang sudah dilakukan pemeriksaan saat ini melihat bahwa pada saat itu Brigadir J melakukan penembakan terlebih dahulu ke arah Bharada RE. Dari situ kemudian di situ kami melakukan pendalaman dan didapat satu hasil pemeriksaan yang kami lakukan bahwa pada saat itu Brigadir J masuk ke kamar pribadi yang saat itu ada Ibu Kadiv Propam (Istri Irjen Ferdy Sambo). Perlu rekan-rekan ketahui, bahwa rumah tersebut adalah rumah singgah. Jadi, selama pandemi rumah tersebut dipakai oleh keluarga tersebut untuk melakukan isolasi mandiri. Apabila anggota keluarganya yang baru saja keluar pulang dari luar kota melakukan tes PCR, sambil menunggu hasil PCR keluar, maka akan melakukan isolasi di rumah tersebut sehingga rumah tersebut adalah rumah persinggahan.'"'' <ref>{{Cite web|last=Secha|first=Karin Nur|title=Penjelasan Lengkap Polisi soal Baku Tembak Brigadir J Vs Bharada E|url=https://news.detik.com/berita/d-6175462/penjelasan-lengkap-polisi-soal-baku-tembak-brigadir-j-vs-bharada-e|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-12-11}}</ref>,
 
''Di mana kami melihat bahwa proses ini dari saksi yang pertama kali melihat peristiwa tersebut, saksi R yang sudah dilakukan pemeriksaan saat ini melihat bahwa pada saat itu Brigadir J melakukan penembakan terlebih dahulu ke arah Bharada RE'"'' <ref>{{Cite web|last=Secha|first=Karin Nur|title=Penjelasan Lengkap Polisi soal Baku Tembak Brigadir J Vs Bharada E|url=https://news.detik.com/berita/d-6175462/penjelasan-lengkap-polisi-soal-baku-tembak-brigadir-j-vs-bharada-e|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-12-11}}</ref>,
 
namun pada akhirnya diketahui bahwa informasi tersebut adalah sebuah kesan kebenaran atau seolah-olah benar yang di otaki oleh Ferdy Sambo sendiri.<ref>{{Cite web|last=Putri|first=Yogi Ernes, Zunita|title=Alasan Ferdy Sambo Bikin Skenario Tembak-Menembak: Pengalaman Saya|url=https://news.detik.com/berita/d-6447872/alasan-ferdy-sambo-bikin-skenario-tembak-menembak-pengalaman-saya|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-12-11}}</ref>