Tamban, Barito Kuala: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
+foto |
k Ejaan |
||
Baris 43:
== Sejarah ==
Pada awalnya Tamban merupakan wilayah berstatus Kawedanan dan areal hutan gambut yang kurang dimanfaatkan, sehingga pada zaman penjajahan [[Belanda]] tepatnya Tahun [[1937]] dilakukan perpindahan penduduk ([[Transmigrasi]]) dari pulau [[Jawa]] ke pulau [[Kalimantan]]. Pada era tersebut sebanyak 115 kepala keluarga (KK) yang berasal dari [[Jawa Timur]] dipindahkan ke Purwosari 1 km.6 yang sekarang dikenal dengan Kecamatan Tamban. Pembukaan lahan gambut ini dilakukan dengan membuat saluran kanal yang menghubungkan sungai Kapuas Murung dengan [[
Pada tahun 2000
== Camat ==
Baris 132:
(*) = Yang bisa dilalui kendaraan roda 4
Dari sungai bisa ditempuh dari Pelabuhan Pasar Sentra Antasari dengan biaya satu kali angkut perorangnya
== Pertanian dan Perkebunan ==
Luas lahan pertanian perkebunan yang banyak
# [[Kelapa]]: 3980 Ha
# [[Padi]]: 8912 Ha
Baris 159:
== Pendidikan ==
Gambaran umum keadaan pendidikan di Kecamatan Tamban tercermin dari jumlah sekolah, murid dan guru. Jumlah sekolah TK sebanyak 19 buah, guru 91 orang, dan murid sebanyak 555 orang. Jumlah SD Negeri dan Swasta maupun sederajat sebanyak 31
Pada strata Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri dan Swasta maupun sederajat berjumlah 13 buah sekolah, jumlah guru sebanyak 164 orang dan murid/siswa sebanyak 1.333 orang dengan jumlah kelas sebanyak 63 buah kelas, sedangkan untuk Sekolah Menengah Umum Negeri dan Swasta maupun sederajat sebanyak 5 buah sekolah, guru sebanyak 84 orang dan murid/siswa sebanyak 924 orang.
|