Kekacauan informasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 8:
# '''Misinformasi''': Informasi yang salah tetapi disebarkan tanpa niat untuk merugikan.
# '''Disinformasi''': Informasi yang salah yang sengaja diciptakan dan disebarkan untuk menyesatkan atau merugikan.
# '''Malinformasi''': Informasi yang benar tetapi digunakan secara tidak tepat untuk merugikan individu atau kelompok.<ref name=":0">{{Cite book|last=Wardle, C., & Derakhshan, H.|date=2017|url=https://rm.coe.int/information-disorder-report-november-2017/1680764666|title=Information disorder: Toward an interdisciplinary framework for research and policy making. Council of Europe.|publisher=Council of Europe|url-status=live}}</ref>
== Penyebab Kekacauan Informasi ==
# '''Kemajuan Teknologi''' Algoritma media sosial dirancang untuk memprioritaskan konten yang menarik perhatian, sehingga informasi sensasional atau salah lebih mungkin menyebar luas.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Vosoughi|first=Soroush|last2=Roy|first2=Deb|last3=Aral|first3=Sinan|date=2018-03-09|title=The spread of true and false news online|url=https://www.science.org/doi/10.1126/science.aap9559|journal=Science|volume=359|issue=6380|pages=1146–1151|doi=10.1126/science.aap9559}}</ref>
# '''Kurangnya Literasi Digital''' Banyak individu kesulitan membedakan antara sumber informasi yang kredibel dan yang tidak. Hal ini memperparah penyebaran informasi salah.
# '''Motivasi Ekonomi dan Politik''' Kekacauan informasi sering kali dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi (klikbait) atau memengaruhi opini publik dalam konteks politik (propaganda).
Baris 19:
== Dampak Kekacauan Informasi ==
# '''Erosi Kepercayaan''' Kekacauan informasi dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi, media, dan bahkan ilmu pengetahuan.<ref name=":0" />
# '''Polarisasi Sosial''' Penyebaran informasi salah dapat memperparah polarisasi politik dan sosial, menciptakan ketegangan antara kelompok masyarakat.<ref name=":1" />
# '''Kerugian Kesehatan Publik''' Dalam konteks pandemi COVID-19, misinformasi tentang vaksin dan pengobatan alternatif telah menyebabkan ketidakpercayaan terhadap protokol kesehatan dan vaksinasi.<ref>{{Cite web|date=2020|title=Immunizing the public against misinformation.|url=https://www.who.int/news/item/25-08-2020-immunizing-the-public-against-misinformation|access-date=2024-12-12}}</ref>
# '''Gangguan Demokrasi''' Disinformasi sering digunakan untuk memanipulasi opini publik selama pemilu atau referendum, yang dapat mengancam proses demokrasi.<ref name=":0" />
== Rujukan ==
|