Sel darah merah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231010)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
WanaraLima (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Sel darah merah''', '''eritrosit''' ({{lang-en|red blood cell (RBC), erythrocyte}})<ref name="jwk blood">{{cite web|url = http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/B/Blood.html|title = John W. Kimball's Biology pages - Blood|accessdate = 2010-02-14|archive-date = 2009-10-08|archive-url = https://web.archive.org/web/20091008113901/http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/B/Blood.html|dead-url = yes}}</ref> adalah jenis [[sel darah]] yang paling banyak dan berfungsi mengikat oksigen yang diperlukan untuk oksidasi jaringan-jaringan tubuh lewat [[darah]] dalam [[hewan bertulang belakang]]. Terdapat kira-kira 5 juta sel darah merah per mm<sup>3<big>.</big></sup> Bagian dalam eritrosit terdiri dari [[hemoglobin]], sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen. [[Hemoglobin]] akan mengambil oksigen dari [[paru-paru]] dan [[insang]], dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit melewati [[pembuluh kapiler]]. Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat [[besi]]. Pada manusia, sel darah merah dibuat di [[sumsum tulang belakang]], lalu membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah merah tidak terdapat [[nukleus]]. Sel darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan.<ref name=":0">Laura Dean. [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/bv.fcgi?call=bv.View..ShowTOC&rid=rbcantigen.TOC&depth=2 ''Blood Groups and Red Cell Antigens'']</ref>
 
Sel darah merah atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal dari Bahasa Yunani, yaitu ''erythros'' berarti merah dan ''kytos'' yang berarti selubung/sel)
Baris 64:
 
== Struktur eritrosit ==
'''Eritrosit''' merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Setiap mililiter darah mengandung rata-rata sekitar 5 miliar eritrosit (sel darah merah), yang secara klinis sering dilaporkan dalam hitung terdapat 5 juta per milimeter kubik (mm<sup>3</sup>). Eritrosit berbentuk lempeng bikonkaf,yang merupakan sel gepeng berbentuk piringan yang dibagian tengah dikedua sisinya mencekung,seperti sebuah donat dengan bagian tengah mengepeng bukan berlubang. dengan diameter 8&nbsp;µm, tepi luar tebalnya 2&nbsp;µm dan bagian tengah 1&nbsp;µm.<ref name="jwk blood" />
<sup>[1]</sup>
 
Sel darah merah memiliki struktur yang jauh lebih sederhana dibandingkan kebanyakan sel pada manusia. Pada hakikatnya, sel darah merah merupakan suatu membran yang membungkus larutan hemoglobin (protein ini membentuk sekitar 95% protein intrasel sel darah merah), dan tidak memiliki organel sel, misalnya mitokondria, lisosom atau aparatus Golgi. Sel darah manusia, seperti sebagian sel darah merah pada hewan, tidak berinti. Namun, sel darah merah tidak inert secara metabolis. Melalui proses glikolisis, sel darah merah membentuk ATP yang berperan penting dalam proses untuk mempertahankan bentuknya yang bikonkaf dan juga dalam pengaturan transpor ion (mis. oleh Na+-K+ ATPase dan protein penukar anion serta pengaturan air keluar-masuk sel. Bentuk bikonkaf ini meningkatkan rasio permukaan-terhadap-volume sel darah merah sehingga mempermudah pertukaran gas. Sel darah merah mengandung komponen sitoskeletal yang berperan penting dalam menentukan bentuknya.<sup>[2]<ref name=":0" /sup>
 
== Metabolisme eritrosit ==
'''Eritrosit''' adalah cakram bikonkaf yang fleksibel dengan kemampuan menghasilkan energi sebagai adenosin trifosfat (ATP) melalui jalur gikolisis anaerob(Embden Meyerhof) dan menghasilkan kekuatan pereduksi sebagai NADH melalui jalur ini serta sebagai nikotamida adenine dinukleotida fosfat tereduksi (NADPH) melalui jalur pintas heksosa monofosfat (hexsose monophosphate shunt) (Hoffbrand et al, 2005). Jalur Embden-Meyerhof juga menghasilkan NADH yang diperlukan oleh enzim methemoglobin reduktase untuk mereduksi methemoglobin (hemoglobin teroksidasi) yang tidak berfungsi, yang mengandung besi ferri (dihasilkan oleh oksidasi sekitar 3% hemoglobin setiap hari) menjadi hemoglobin tereduksi yang aktif berfungsi. 2,3-DPG yang dihasilkan pada pintas Luebering-Rapoport (Luebering-Rapoport Shunt), atau jalur samping pada jalur ini membentuk suatu kompleks 1:1 dengan hemoglobin, dan seperti telah disebutkan di atas, penting dalam regulasi afinitas hemoglobin terhadap oksigen (Hoffbrand et al, 2005)<ref name=":1">{{Cite journal|last=Hoffbrand|first=A Victor|date=2015-11-06|title=Megaloblastic Anaemia|url=https://doi.org/10.1002/9781118853771.ch5|journal=Postgraduate Haematology|pages=53–71|doi=10.1002/9781118853771.ch5}}</ref>. Jalur Heksosa Monofosfat (pentosa fosfat). Sekitar 5% glikolisis terjadi melalui jalur oksidatif ini, dengan perubahan glukosa-6-fosfat menjadi 6-fosfo-glukonat dan kemudian menjadi ribulosa-5-fosfat. NADPH dihasilkan dan berkaitan dengan glutation yang mempertahankan gugus sulfhidril (SH) tetap utuh dalam sel, termasuk SH dalam hemoglobin dan membran eritrosit. NADPH juga digunakan oleh methemoglobin reduktase lain untuk mempertahankan besi hemoglobin dalam keadaan Fe2+ yang aktif secara fungsional. Pada salah satu kelainan eritrosit diturunkan yang sering ditemukan (yaitu defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD)), eritrosit sangat rentan terhadap stres oksidasi (Hoffbrand et al, 2005)<ref name=":1" />.
 
== Faktor-faktor yang mempengaruhi fragilitas eritrosit ==