Kekacauan informasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 27:
=== '''Peningkatan Literasi Digital''' ===
[[Pendidikan]] [[literasi]] [[digital]] adalah tentang cara memverifikasi informasi dan mengenali sumber yang [[kredibel]] sangat penting untuk memerangi kekacauan informasi. Menurut Jones dan Sheridan, literasi digital dapat membantu individu mengenali pola-pola disinformasi yang umum.<ref>{{Cite journal|last=Jones, K., & Sheridan, M.|date=2021|title=Digital literacy and disinformation resistance: A meta-analysis.|journal=Journal of Media Studies|pages=14(3), 45-62.}}</ref> Masyarakat perlu dibekali kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mengevaluasi informasi secara kritis. Program seperti [[Gerakan Nasional Literasi Digital]] ([[Siberkreasi]]) bertujuan meningkatkan kecakapan digital masyarakat Indonesia.<ref>{{Cite web|last=Yusuf|date=2020-09-11|title=Tiga Strategi Kominfo dalam Tangani Hoaks dan Misinformasi|url=https://aptika.kominfo.go.id/2020/09/tiga-strategi-kominfo-dalam-tangani-hoaks-dan-misinformasi/?utm_source=chatgpt.com|website=Ditjen Aptika|language=en-US|access-date=2024-12-12}}</ref>
=== '''Kolaborasi Platform Digital''' ===
Baris 40:
=== Penguatan Peran Praktisi Humas Pemerintah ===
Praktisi hubungan masyarakat pemerintah harus mampu membangun [[strategi komunikasi]] yang efektif dan berperan sebagai penjernih informasi di tengah kekacauan informasi. Hal ini termasuk adaptasi terhadap disrupsi teknologi dan peran media sosial yang meningkat.<ref name=":2" />
=== Pemahaman Budaya Digital ===
|