'''Prof. Dr. Simuh''' ({{lahirmati||3|6|1933||27|5|2015}})<ref>https://books.google.co.id/books?id=pqXADwAAQBAJ&pg=PA389</ref><ref>https://nasional.tempo.co/read/670117/pakar-sufisme-jawa-profesor-simuh-wafat</ref> sebagaiadalah seorangsseorang yang berkemampuan dan berkeahlian dalam bidang satra Jawa. SehinggaIa dikenal sebagai orang yang paling otoritatifberwenang dalam bidang sastra Jawatersebut. DisampingSelain itu Simuh meraih gelar doktor dengan disertasinya yang berjudul Mistik Islam Kejawen Raden Ngabehi Ronggowarsito (Studilakian tentang Wirid Hidayat Jati). Ia juga dikukuhkan menjadi guru besar (profesor) dengan pidatonya yang bertema Perkembangan Aspek Akidah dalam Sufisme bahkan sampaihingga sekarangkini Simuh pun memasukkan kajian tasawuf kedalamke dalam bukunya Islam dan Pergumulan Budaya.
Simuh banyak dipengaruhi oleh kehidupan sosialnya yang di Jawa karena Simuh berdomisiliberkediaman di Yogyakarta jadi harus menganut salah satu di antara aliran-aliran Islam yang beradaada di Jawa, sehingga Simuh harus ikut terlibat dalam dunia yang sedang menjadi sasaran atau objek penelitiannya, pengaruh sosial yang dialami Simuh tidak lepas dari pengaruh masyarakat Jawa yang cenderung masih awam dannuansadan nuansa budayanya masih sangat kuat.
== Biografi ==
BeliauIa dikenal sebagai rektor yang sangat sederhana dan rendah hati. Dari Kotagede, rumah beliau pergi ke kampus dengan sepeda ontel sudah menjadi kebiasaan beliau. Membaca sekilas koran di samping rektorat di penjaja koran.