Cendekiawann Isabelle Onians menyatakan bahwa meskipun "Mahāyāna ... sangat jarang menyebut Buddhisme terdahulu sebagai HinayānaHīnayāna, Jalan Rendahan, [...] banyaknya nama ini dalam literatur sekunder jauh dari proporsi kemunculannya dalam teks-teks India." Ia mencatat bahwa istilah [[Śrāvakayāna]] adalah istilah yang "lebih tepat secara politis dan jauh lebih umum" yang digunakan oleh para penganut Mahāyāna.<ref>Isabelle Onians, "Tantric Buddhist Apologetics, or Antinomianism as a Norm," D.Phil. dissertation, Oxford, Trinity Term 2001, hlm. 72.</ref> Jonathan Silk berpendapat bahwa istilah "Hīnayāna" digunakan untuk merujuk pada siapa pun yang ingin dikritik pada suatu kesempatan, dan tidak merujuk pada kelompok umat Buddha tertentu.<ref>Jonathan A Silk. What, if anything, is Mahayana Buddhism? Numen 49:4 (2002):335-405. Article reprinted in Williams, ''Buddhism, Vol III'', Routledge, 2005.</ref>