Pemberontakan Ra Kuti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EJHalfz (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
EJHalfz (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 22:
Pemberontakan yang dilakukan oleh para Dharmaputra jelas mengancam nyawa Jayanagara. Maka, sang raja harus diselamatkan. Gajah Mada dan pasukan ''Bhayangkara'' mengamankan Raja Jayanagara ke desa bernama Badander. Ada referensi yang menyebut bahwa ''Badander'' berada di wilayah [[Bojonegoro]], namun ada pula yang meyakini desa itu terletak di [[Jombang]].<ref name=":0">https://tirto.id/sejarah-pemberontakan-ra-kuti-di-majapahit-yang-ditumpas-gajah-mada-f978</ref> Setelah memastikan Jayanagara aman di ''Badander'', dengan pengawalan sebagian anggota ''Bhayangkara'', Gajah Mada kembali ke pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit, di istana yang terletak di [[Trowulan]] ([[Mojokerto]]), Gajah Mada menjalankan taktik jitunya untuk memastikan bahwa rakyat tidak mendukung pemberontakan Ra Kuti.
 
Gajah Mada mengumpulkan para pemimpinpejabat di rumah tumenggung ''amancanegara'' (semacam wali daerahkota) dan mengabarkan bahwakalau Raja JayanegaraJayanagara telah "wafatmeninggal" dalamdi pelarianpengungsian. Para pejabat beserta warga yang mendengar kabar itu menangis, sedih. Dari sinilah Gajah Mada yakin bahwa rakyat mencintai Jayanagara dan tidak senang dengan gerakan kudeta yang dilakukan oleh Ra Kuti. Setelah menjelaskan bahwa raja sebenarnya selamat, Gajah Mada segera menyusun strategi untuk menumpas pemberontakan. Hingga akhirnya, dalam tempo yang tidak terlalu lama, istana dapat direbut kembali oleh pasukan pimpinan Gajah Mada dari penguasaan kawanan pemberontak. Ra Kuti tewas dalam pergolakan itu.<ref name=":0">https://tirto.id/sejarah-pemberontakan-ra-kuti-di-majapahit-yang-ditumpas-gajah-mada-f978</ref>
 
== Referensi ==