F. Djoko Poerwoko: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
cleanup: -> non-notable subjects; fixed infobox; fixed top
Baris 3:
|birth_date = {{Birth date|1950|9|9}}
|birth_place = [[Klaten]], [[Jawa Tengah]]
|death_date = {{Death date and age|2011|8|9|1950|9|9}}
|death_place = {{negara|Brasil}} [[Rio de Janeiro]], [[Brasil]]
|image = Pangkohanudnas Djoko Poerwoko.jpg
Baris 10:
|office = Pangkohanudnas
|order = 19
|nationality = <!-- Hanya untuk warga negara; atau pihak asing per [[IndonesiaWP:INFONAT]] -->
|allegiance = [[Indonesia]]
|serviceyears = 1973–2006
Baris 24:
|party =
|family =
|spouse = Ny. Stefani Nining Poerwoko
|children = <!-- Baris ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->2
|children = 1. Amelia Dini Poerwoko<br>2. Bernard Deny Poerwoko
|residence =
|alma_mater = [[Akademi Angkatan Udara]] (1973)
|occupation =
|religion = <!-- Kosongkan bagian ini; kolom terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan -->
|religion = [[Katolik]]
}}
 
'''[[Marsekal Muda]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) Faustinus Djoko Poerwoko''', ({{lahirmati|[[Klaten]], [[Jawa Tengah]] |9|9|1950|, [[Rio de Janeiro]], [[Brasil]]|9|8|2011}}) adalah seorang [[Purnawirawan]] Perwira Tinggi [[TNI Angkatan Udara]] iayang menjabat Panglima [[Komando Operasi Udara Nasional]] masa bakti 2003-2006 dan pernah tergabung ke dalam Tim Aerobatik Spirit 78.


== Kehidupan pribadi ==
Djoko Poerwoko merupakan anak ketiga dari sepuluh bersaudara. Ia tumbuh dan besar di [[Delanggu, Klaten|Delanggu]], Salah satu kakaknya adalah [[wartawan]] senior [[Harian Kompas]], Julius Pour. Setelah lulus SMA ST. Yosef [[Solo]], ia masuk [[Akabri]] Udara tahun 1970 dan lulus 1973. Pendidikannya dilanjutkan di [[Sekolah Penerbang TNI AU]] dan lulus tahun 1975 sebagai penerbang tempur. Pesawat pertama yang dipegangnya adalah pesawat latih [[Lockheed T-33 Shooting Star]], lalu [[F-86 Sabre]]. Saat mengawaki Sabre ini Djoko ikut menjadi anggota tim aerobatik pertama TNI AU, Spirit 78. Djoko lantas menjadi salah satu penerbang pertama yang mengikuti pendidikan untuk menerbangkan pesawat tempur [[A-4 Skyhawk]] yang dibeli melalui operasi alpha (rahasia dari) [[Israel]].<ref name="DetikNews">{{Cite news|url=https://news.detik.com/berita/1701149/operasi-alpha-kerjasama-rahasia-militer-ri-israel-i|title=Operasi Alpha, Kerjasama Rahasia Militer RI-Israel (I)|first=Adi|date=11 Agustus 2011|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=14 Desember 2019|archive-date=2019-12-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20191214133532/https://news.detik.com/berita/1701149/operasi-alpha-kerjasama-rahasia-militer-ri-israel-i|dead-url=no}}</ref> Dari 4.000 jam terbangnya sebagai pilot tempur, 2.500 jam di antaranya dicapai di kokpit Skyhawk.
 
Selain sebagai prajurit [[TNI]], Djoko Poerwoko juga aktif menulis di media massa, sebagai penulis dan sesudah menyelesaikan tugas di [[TNI Angkatan Udara]] menjadi penulis tetap di majalah Angkasa. Beberapa buku yang menjadi buah karyanya antara lain ''Perjalanan dan Pengabdian Skadron Udara 11, My Home My Base, Great Airmen, otobiografi Menari di Angkasa (Anak Kampung Menjadi Penerbang Tempur)''.