Gereja Katolik Santa Perawan Maria di Fatima: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hrnmskz (bicara | kontrib)
perubahan infobox
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Hrnmskz (bicara | kontrib)
perbaikan kata
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 65:
 
=== Titik Awal Lahirnya Paroki Sragen ===
Salah satu usaha yang sangat berhasil dan besar jasanya terhadap perkembangan umat Katolik adalah didirikannya Yayasan Saverius Sragen yang berdiri tahun 1955 dengan akte Notaris No. 30. 26-9-1955, atas perjuangan gigih dari sekelompok tokoh awam Katolik. Perjuangan mereka terbukti tak hanya dari usaha membebaskan sebidang tanah milik Yayasan PGPM (Pengurus Gereja Papa Miskin) yang diduduki orang lain, tetapi juga dari tekad mereka merintis berdirinya sebuah sekolah lanjutan pertama di lokasi tersebut dengan dukungan Mgr.Alb. Albertus Soegijapranata, SJ danyang kemudian mengasuh dan mengelolanya sendiri.
 
Berdirinya gedung sekolah tersebut merupakan peristiwa yang dapat dikualifikasikan sebagai salah satu tonggak sejarah Gereja Katolik di Sragen, karena mulai saat itu semua kegiatan keagamaan terpusat di gedung tersebut. Hal itu dimungkinkan karena dwi-fungsi bangunan, pada hari-hari biasa untuk sekolah dan hari Minggu sebagai Kapel untuk Misa. Dengan demikian, para imam yang berkarya di Sragen tak hanya lewat dan mampir ‘''ngombé''’ seperti dulu, tapi sudah dapat menginap lebih lama. Pembinaan iman pun semakin intensif. Dengan pusat di SMP Saverius, para imam dapat meningkatkan frekuensi kunjungan pastoral mereka ke luar kota, sehingga di beberapa kecamatan sudah dapat diadakan misa secara rutin. Perkembangan yang menggembirakan ini terus dapat ditingkatkan sehingga mendorong timbulnya basis-basis baru di kemudian hari.
 
''Rm. Wakkers, SJ'' berkarya di paroki tersebut sampai tahun 1961. Meskipun sebelum tahun 1960, beliau sering berkunjung ke Sragen dalam tugas pelayanan iman, namun baru pada tahun 1960 ia bertugas penuh di Sragen. Sekalipun singkat, namun kehadiran serta pengabdiannya meninggalkan kesan yang sangat mendalam di hati umat Katolik Sragen. Suatu kebanggaan juga bagi umat Katolik Sragen bahwa ''Rm. Kardinal Y. Darmoyuwana, PPr''r yang pernah berkarya di Sragen (antara tahun 1956-1957), diangkat menjadi Kardinal pertama di Indonesia. Beliau ditempatkan di paroki Purbayan, Solo sejak Oktober 1955 dan bertugas untuk melayani sejumlah stasi di paroki tersebut, termasuk Sragen.
 
=== Masa 1960-an ===