Muhammad Najmuddin Makmun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Saya adalah salah satu keluarga Bekiau. Saya tidak ingin ada kesalahpahaman.. Karena pada kenyataan yang saya dapatkan dari putra beliau yang sangat dekan dengan beliau... Bahwa beliau tidak berguru ke tgh. Zainudin Abdul Majid namun sekedar bersilaturahmi dan berdiskusi. Saya tidak ingin ada kesalahpahaman atau pro kontra.. Jadi, lebih baik untuk tidak dibahaa.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 111:
 
=== Berangkat Ke Makkah ===
Setelah mempelajari dasar-dasar ilmu agama Islam pada ayahnya TGH. Makmun, Ma’arif - nama kecil TGH.M.Najmuddin - melanjutkan pelajaran pada TGH. Muh. Rais Sekarbela Mataram, terutama dalam bidang ilmu gramatika Bahasa Arab hingga mengkhatamkan Kitab Nahwu Matan Alfiah Ibnu Malik. Berikutnya beliau ke Pancor belajar pada TGH.KH. M. Zainuddin Abdul Majid selama kisaran waktu 3 bulan guna mematangkan persiapan untuk studi di Mekkah.<ref>Kitab ''Majmu’atul Aurod, Wirid Ijtima’ Majlis Ta’lim Darul Muhajirin'', 1995.</ref>
 
Selanjutnya dalam usia yang masih belia, beliau berangkat ke tanah suci Mekah guna mendalami pendidikan Islam tingkat lanjutan yang sebelumnya telah ditempuh di tanah kelahirannya. Di Mekkah beliau mendaftarkan diri di madrasah Darul Ulum Al-Diniyah yang didirikan oleh Sayyid Muhsin al-Musawwa Palembang dan beberapa Ulama’ Nusantara lainnya. Di samping belajar di madrasah, beliau juga belajar secara khusus kepada guru-guru mulia lainnya, seperti:
Baris 124:
TGH. M. Najmuddin juga belajar kepada beberapa masyaikh yang berasal dari Lombok yang tengah mukim di Mekkah pada waktu, yakni:
# TGH. Mukhtar Kediri Lombok Barat
# TGH. Ibrahim Al-Khalidi Kediri Lombok Barat
# TGH. Musthafa Kediri Lombok Barat