Connie Rahakundini Bakrie: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Derryfirma (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Derryfirma (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 119:
- Binter Milenial pada Era Vuca (2020)
KONTRIBUSI PERTAHANAN DAN MARITIM
Sebagai suaka terkemuka dalam strategi pertahanan Indonesia, Profesor Connie mendirikan Indonesia Maritime Institute (IMI) dan menjabat sebagai Pengawas di Indonesia Institute of Maritime Studies (IIMS) bersama Ambassador Hasyim Djalal dan Laksamana Kent Sondakh, serta Direktur Eksekutif Institute of Defense and Security Studies (IODAS) bersama para pakar hubungan internasional dan pertahanan seniornya seperti Koesnanto Annggoro, Andi Widjayanto dan Makmur Keliat. Ia juga tercatat berperan aktif di berbagai komunitas internasional, di antaranya :<ref>{{Cite web|title=Wayback Machine|url=https://www.smgconferences.com/documentportal/speakerprofile/162063.pdf|website=www.smgconferences.com|access-date=2024-12-16}}</ref>
- ASEAN Political - Security Community (APSC)
- Council for Security Cooperation in the Asia Pacific (CSCAP), Melbourne, Australia
- International SLOCS (Sea Lanes of Communication) Academic Community
- International Scholars of Non Aligned Movement, Sorbonne dan Le Havre University, Perancis
Saat berperan aktif sebagai sebagai Ketua Dewan Pengawas Perkumpulan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas), ia mendorong perlunya melibatkan Industri Pertahanan Swasta untuk mengakselerasi Industri Pertahanan Nasional yang saat itu masih sepenuhnya dikuasai negara, sekaligus mengkritisi keras industri pertahanan swasta semu (pseudo indhan) yang dianggapnya sebagai bentuk kebohongan publik dan melemahkan industri, serta membahayakan aktor pertahanan Indonesia di medan tugas.
== Referensi ==
|