[[Berkas:Javanse_vloot_bij_het_beleg_van_Batavia.jpg|jmpl|Kapal-kapal Mataram pada saat menyerbu Batavia]]
Pada serangan pertama Armada milik [[Bahureksa|Tumenggung Bahureksa]] membawa 150 ekor sapi, 5.900 karung gula, 26.600 buah kelapa dan 12.000 karung beras untuk pengalihan kepada Belanda. Namun, Belanda menyadarinya dan membuat baris pertahanan. Setelah banyak kapal menepi, akhirnya mereka menyerbu [[Batavia]] dan mereka dibantu oleh pasukan kedua pada bulan Oktober yang dipimpin Pangeran [[Mandurareja]]. namunNamun, semua serangan ini gagal. danDan pada akhirnya, Tumenggung Bahureksa dan Pangeran Mandurareja dieksekusi oleh [[algojo]] yang dikirim oleh [[Sultan Agung]] di Batavia pada Desember 1628.<ref>{{Cite book|last=Romain|first=Betrand|date=2011|title=L'Histoire à parts etalase, Récits ďune rencontre Orient-Occident|location=Paris|publisher=Seuil|isbn=9782021057393|pages=420-430|url-status=live}}</ref>
Serangan kedua dilakukan pada Mei 1629 pasukan pertama dipimpin Adipati Ukur dan pasukan kedua dipimpin oleh Adipati Juminah,kali. Kali ini, Mataram menyiapkan perbekalan beras di [[Karawang]] dan [[Cirebon]]. Pada saat serangan dilaksanakan mereka berhasil membendung dan mengotori sungai Ciliwung yang membuat wabah Kolera [[Jan Pieterszoon Coen]] meninggal akibat wabah itu[[Kolera]]. tetapiTetapi, Belanda menggunakan mata-mata untuk mengetahui perbekalan Mataram dan menghancurkannya sehingga pasukan Mataram kurang perbekalan dan dikalahkan.<ref>{{Cite book|last=Romain|first=Betrand|date=2011|title=L'Histoire à parts etalase, Récits ďune rencontre Orient-Occident|location=Paris|publisher=Seuil|isbn=9782021057393|pages=430-436|url-status=live}}</ref>