Ketertarikan akan Kemuakan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AYUWADALA (bicara | kontrib)
k memperbaiki tugas wikilatih
AYUWADALA (bicara | kontrib)
k memperbaiki tugas wikilatih
Baris 21:
Siapa saja bisa menikmati semua hal yang ingin dia nikmati,namun sebagian orang menemukan kenikmatannya dari memaksakan tindakan merugikan pada dirinya sendiri meskipun itu sangat menyakitkan atau menjijikkan.Tindakan ini merupakan pembalikan '''hedonis''', yakni mengubah ketidaksenangan menjadi kesenangan dan hal inilah yang menjadi inti dari masokisme jinak.<ref>Affective preferences in beningn masochism-ScienceDirect. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0092656623000910</ref>
Menurut Paul Rozin "kesadaran bahwa tubuh telah ditipu,dan bahwa tidak ada bahaya nyata,mengarah pada kesenangan yang berasal dari pikiran atas tubuh."<ref>Beningn Masochism:Why We Love Sad Movies, Roller Coasters, and Painful Massages https://www.theswaddle.com/beningn-masochism-wy-love-sad-movies-rollercoasters-and-painful-massages</ref>
== '''Reaksi dan kritik'''==
 
Meskipun ilmu pengetahuan menganggap bahwa rasa muak atau jijik mungkin bisa berevolusi menjadi tameng bagi pertahanan diri dari segala perbuatan atas sikap tercela yang berpotensi membahayakan diri, misalnya perkawinan sedarah dan kanibalisme namun di sisi lain pandangan ini ditentang. Marta NussbaumIa menjelaskan bahwa "Rasa Jijik dan malu pada dasarnyabersifat hierarkis;keduanya membentuk tingkatan dan tatananmanusia. Keduanya juga secara inheren terkait dengan pembatasan kebebasan dalam bidang perilaku yang tidak merugikan.Atas kedua alasan ini saya yakin,siapa
pun yang menghargai nilai -nilai demokrasi utama berupa kesetaraan dan kebebasan harus sangat curiga terhadap seruan emosi tersebut dalam konteks hukum dan kebijakan publik."<ref>"Discussing Disgust"Reason.com.2004-07-15.Archived from the original on February 18,2008.Retrieved February 22,2008</ref>
== Referensi ==