Connie Rahakundini Bakrie: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aditya Rizaldy (bicara | kontrib)
Typo
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Aditya Rizaldy (bicara | kontrib)
k Penambahan detail
Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis VisualEditor
Baris 130:
 
- International Scholars of Non Aligned Movement, Sorbonne dan Le Havre University, PerancisSaat berperan aktif sebagai sebagai Ketua Dewan Pengawas Perkumpulan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas), ia mendorong perlunya melibatkan Industri Pertahanan Swasta untuk mengakselerasi Industri Pertahanan Nasional yang saat itu masih sepenuhnya dikuasai negara, sekaligus mengkritisi keras industri pertahanan swasta semu (pseudo indhan) yang dianggapnya sebagai bentuk kebohongan publik dan melemahkan industri, serta membahayakan aktor pertahanan Indonesia di medan tugas.
 
=== Kontroversi ===
Profesor Connie dikenal sebagai sosok yang tajam dalam melontarkan kritik berbasis data ilmiah yang kuat, khususnya di sektor Pertahanan. Kritiknya terkenal keras terhadap tokoh-tokoh militer dan politik, menjadikan dirinya sering berada di pusat kontroversi dan menerima penolakan maupun hujatan, sekaligus menuai pujian dan dukungan dari berbagai pihak.
 
Sebagai contoh, kritiknya kepada Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang mengedepankan kepentingan politik, dinilai Connie akan mengganggu upaya membangun TNI sebagai kekuatan pertahanan yang modern dan profesional.[https://nasional.kompas.com/read/2017/09/25/16134411/manuver-panglima-tni-dianggap-bawa-tni-ke-ranah-politik] Rangkaian kritik Connie memicu perubahan penting dalam kepemimpinan militer dan berakhir dengan pensiun dini Panglima TNI Gatot Nurmantyo, serta ditunjuknya Marsekal TNI AU Hadi Tjahjanto menjadi Panglima TNI pada 8 Desember 2017.
 
Atas keberaniannya mengkritisi Panglima TNI aktif, majalah internasional Globe Asia memasukkan Connie dalam daftar "99 Most Powerful Women in Indonesia" pada 2017. [https://nasional.okezone.com/read/2017/10/12/337/1794168/globe-asia-rilis-i-most-powerfull-women-i-megawati-wanita-paling-berpengaruh-di-indonesia]
 
Selama periode 2019 s/d 2021, Connie cukup aktif mengkritisi kinerja Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, khususnya terkait kontroversi mafia alutsista berinisial M, pendirian perusahaan di bawah Kementerian Pertahanan,  hingga kontroversi pengadaan Alutsista senilai Rp 1.760 triliun.[https://www.cnbcindonesia.com/news/20210503184808-4-242859/siapa-mr-m-yang-disebut-mafia-alutsista]. Kementerian Keuangan bersama Bappenas kemudian membatalkan anggaran pertahanan Rp 1.760 triliun tersebut menjadi hanya sekitar Rp 700 triliun.
 
Meski sempat terlibat perdebatan panas dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, hubungan baik keduanya tidak pernah putus. Bahkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sempat memberikan perhatian khusus kepada Connie, ketika Connie terkena Covid-19, dimana Prabowo mengirimkan tim dokter Kementerian Pertahanan serta obat khusus langsung dari Perancis untuk kesembuhan Connie.
 
Tak hanya itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pun kemudian meningkatkan perhatiannya pada TNI AL dan sektor Pertahanan Maritim dan Dirgantara, yang menjadi perhatian dan fokus utama Connie pada periode Renstra MEF Tahap 3 (2019 s/d 2024).  Sejak Laksamana Yudo Margono menjabat Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) pada 26 Mei 2020 s/d 18 Desember 2022, dan kemudian dilanjutkan dengan Laksamana Yudo Margono menjabat Panglima TNI pada 19 Desember 2022 s/d 22 November 2023, Connie terlibat sangat aktif dalam perumusan modernisasi Alutsista TNI AL bersama Laksamana Yudo Margono, dimana Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pun menggenjot penguatan armada Kapal Perang, Kapal Rumah Sakit, Kapal Selam, dan Alutsista pasukan Marinir dan pesawat tempur, flight simulator dan 8 helikopter angkut  sesuai kebutuhan TNI AL dan TNI AU untuk memperkuat postur Pertahanan Maritim dan Dirgantaranya
 
== Kiprah Bidang Akademik ==