Efek disinhibisi daring: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alicya- (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{Under construction}} '''Efek disinhibisi daring''' atau ''online disinhibition effect'' efek ini merujuk pada fenomena hilangnya batasan atau pengendalian diri yang biasanya dimiliki seseorang saat berkomunikasi secara langsung, yang terjadi ketika seseorang berkomunikasi secara daring.<ref>{{Cite journal|last=Suler|first=John|date=2004-06|title=The Online Disinhibition Effect|url=https://www.liebertpub.com/doi/10.1089/1094931041291295|journal=CyberPsychology...'
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
Alicya- (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Efek disinhibisi daring''' atau ''online disinhibition effect'' efek ini merujuk pada fenomena hilangnya batasan atau pengendalian diri yang biasanya dimiliki seseorang saat berkomunikasi secara langsung, yang terjadi ketika seseorang berkomunikasi secara daring.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Suler|first=John|date=2004-06|title=The Online Disinhibition Effect|url=https://www.liebertpub.com/doi/10.1089/1094931041291295|journal=CyberPsychology & Behavior|volume=7|issue=3|pages=321–326|doi=10.1089/1094931041291295|issn=1094-9313}}</ref> Dalam komunikasi daring, seseorang sering kali merasa lebih bebas untuk mengatakan hal-hal yang mungkin tidak akan mereka ungkapkan dalam percakapan tatap muka karena mereka dapat tetap anonim dan tidak terlihat. Individu cenderung lebih bebas untuk mengekspresikan pikiran, perasaan, atau perilaku yang lebih ekstrem atau kurang terkendali saat berinteraksi secara daring dibandingkan saat berinteraksi secara langsung. Hal ini memberikan perasaan aman karena mereka merasa bebas dari potensi konsekuensi sosial atau emosional.<ref>{{Cite journal|last=Lapidot-Lefler|first=Noam|last2=Barak|first2=Azy|date=2012-03-01|title=Effects of anonymity, invisibility, and lack of eye-contact on toxic online disinhibition|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0747563211002317|journal=Computers in Human Behavior|volume=28|issue=2|pages=434–443|doi=10.1016/j.chb.2011.10.014|issn=0747-5632}}</ref>
{{Under construction}}
 
== Klasifikasi ==
'''Efek disinhibisi daring''' atau ''online disinhibition effect'' efek ini merujuk pada fenomena hilangnya batasan atau pengendalian diri yang biasanya dimiliki seseorang saat berkomunikasi secara langsung, yang terjadi ketika seseorang berkomunikasi secara daring.<ref>{{Cite journal|last=Suler|first=John|date=2004-06|title=The Online Disinhibition Effect|url=https://www.liebertpub.com/doi/10.1089/1094931041291295|journal=CyberPsychology & Behavior|volume=7|issue=3|pages=321–326|doi=10.1089/1094931041291295|issn=1094-9313}}</ref> Dalam komunikasi daring, seseorang sering kali merasa lebih bebas untuk mengatakan hal-hal yang mungkin tidak akan mereka ungkapkan dalam percakapan tatap muka karena mereka dapat tetap anonim dan tidak terlihat. Individu cenderung lebih bebas untuk mengekspresikan pikiran, perasaan, atau perilaku yang lebih ekstrem atau kurang terkendali saat berinteraksi secara daring dibandingkan saat berinteraksi secara langsung. Hal ini memberikan perasaan aman karena mereka merasa bebas dari potensi konsekuensi sosial atau emosional.<ref>{{Cite journal|last=Lapidot-Lefler|first=Noam|last2=Barak|first2=Azy|date=2012-03-01|title=Effects of anonymity, invisibility, and lack of eye-contact on toxic online disinhibition|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0747563211002317|journal=Computers in Human Behavior|volume=28|issue=2|pages=434–443|doi=10.1016/j.chb.2011.10.014|issn=0747-5632}}</ref>
'''Disinhibisi yang bersifat baik (''benign disinhibition'')'''
 
Merujuk pada situasi di mana orang merasa lebih bebas untuk mengungkapkan perasaan pribadi, emosi tersembunyi, ketakutan, dan harapan mereka saat berkomunikasi secara online.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Barak|first=Azy|last2=Boniel-Nissim|first2=Meyran|last3=Suler|first3=John|date=2008-09|title=Fostering empowerment in online support groups|url=https://doi.org/10.1016/j.chb.2008.02.004|journal=Computers in Human Behavior|volume=24|issue=5|pages=1867–1883|doi=10.1016/j.chb.2008.02.004|issn=0747-5632}}</ref> Kehadiran anonimitas dan jarak sosial di dunia maya membuat individu merasa lebih aman untuk berbagi hal-hal yang biasanya mereka ragu untuk ungkapkan dalam interaksi tatap muka.<ref>{{Cite journal|last=Antoniadou|first=Nafsika|last2=Kokkinos|first2=Constantinos M.|last3=Markos|first3=Angelos|date=2019-10|title=Psychopathic traits and social anxiety in cyber-space: A context-dependent theoretical framework explaining online disinhibition|url=https://doi.org/10.1016/j.chb.2019.05.025|journal=Computers in Human Behavior|volume=99|pages=228–234|doi=10.1016/j.chb.2019.05.025|issn=0747-5632}}</ref> Salah satu contoh dari disinhibisi daring yang bersifat baik adalah pengungkapan diri (''self-disclosure''), di mana orang merasa lebih nyaman untuk menceritakan perasaan pribadi atau rahasia yang memalukan.<ref>{{Cite journal|last=Lapidot-Lefler|first=Noam|last2=Barak|first2=Azy|date=2012-03-01|title=Effects of anonymity, invisibility, and lack of eye-contact on toxic online disinhibition|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0747563211002317|journal=Computers in Human Behavior|volume=28|issue=2|pages=434–443|doi=10.1016/j.chb.2011.10.014|issn=0747-5632}}</ref> Misalnya, individu yang cemas sosial, pemalu, atau memiliki gangguan komunikasi seperti gagap dapat merasa lebih mudah mengekspresikan diri mereka dalam lingkungan online. Disinhibisi daring ini juga memungkinkan orang untuk membangun hubungan interpersonal yang lebih intim dan kuat, bahkan lebih cepat dibandingkan dengan komunikasi tatap muka, karena mereka bisa berbagi perasaan atau pengalaman pribadi yang mungkin sulit diungkapkan secara langsung.<ref>{{Cite journal|last=Davis|first=Katie|date=2012|title=Friendship 2.0: Adolescents' experiences of belonging and self-disclosure online|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1016/j.adolescence.2012.02.013|journal=Journal of Adolescence|language=en|volume=35|issue=6|pages=1527–1536|doi=10.1016/j.adolescence.2012.02.013|issn=1095-9254}}</ref> Dengan demikian, disinhibisi daring yang bersifat baik memberikan kesempatan bagi individu untuk mengatasi kecemasan sosial, membangun kedekatan emosional, dan merasa lebih lega dengan berbicara secara terbuka tanpa takut dihakimi.Di mana seseorang lebih terbuka, jujur, dan berbagi hal-hal positif atau mendalam yang mungkin tidak mereka sampaikan dalam komunikasi langsung. Misalnya, berbagi pengalaman pribadi atau meminta dukungan emosional.<ref>{{Cite journal|last=Lapidot-Lefler|first=Noam|last2=Barak|first2=Azy|date=2015-07-01|title=The benign online disinhibition effect: Could situational factors induce self-disclosure and prosocial behaviors?|url=https://cyberpsychology.eu/article/view/4335|journal=Cyberpsychology: Journal of Psychosocial Research on Cyberspace|language=en|volume=9|issue=2|doi=10.5817/CP2015-2-3|issn=1802-7962}}</ref>
 
'''Disinhibisi yang bersifat berbahaya (''toxic disinhibition'')'''
 
Merujuk pada sisi negatif dari hilangnya pengendalian diri dalam dunia maya, yang sering kali terlihat dalam perilaku antisocial seperti ujaran kebencian, kritik tajam, kemarahan, kebencian, atau bahkan ancaman.<ref name=":1" /> Fenomena ini sering dikaitkan dengan perilaku [[Sakat|"''troll''" di internet]], di mana individu dengan sengaja mengganggu atau menyakiti orang lain secara online. Perilaku antisosial yang disebabkan oleh disinhibisi daring yang bersifat berbahaya ini tidak hanya terjadi di berbagai ''platform online'' seperti media sosial, blog, situs kebencian, dan kolom komentar, tetapi juga muncul dalam berbagai bentuk lainnya, seperti [[Perundungan dunia maya|perundungan siber]] (''cyberbullying'') dan pengabaian tanggung jawab sosial (''social loafing''). Perilaku semacam ini mencerminkan sisi gelap dari kebebasan berekspresi yang diberikan oleh anonimitas di dunia maya, yang sering kali merugikan orang lain dan menciptakan lingkungan yang toksik dan penuh konflik.<ref>{{Cite journal|last=Lapidot-Lefler|first=Noam|last2=Barak|first2=Azy|date=2012-03-01|title=Effects of anonymity, invisibility, and lack of eye-contact on toxic online disinhibition|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0747563211002317|journal=Computers in Human Behavior|volume=28|issue=2|pages=434–443|doi=10.1016/j.chb.2011.10.014|issn=0747-5632}}</ref>
 
Namun, perbedaan antara disinhibisi daring yang bersifat baik dan berbahaya tidak selalu jelas. Sebagai contoh, sebuah kata yang bersifat mengkritik atau menghina dalam percakapan online bisa merusak citra diri orang lain, tetapi di sisi lain, jika kata tersebut disampaikan dengan niat yang tulus, mungkin dapat membantu orang yang menerima untuk lebih memahami dirinya. Mengingat adanya berbagai subkultur dalam komunitas online, tingkat toleransi orang terhadap perilaku sosial tertentu dapat berbeda-beda.<ref name=":0" />
 
== Istilah ==
Teori Efek disinhibisi daring atau o''nline disinhibition effect'' diperkenalkan oleh John Suler dalam artikelnya yang berjudul ''The Online Disinhibition Effect'' pada tahun 2004. Dalam artikel tersebut, Suler menjelaskan bagaimana perilaku seseorang dapat berubah ketika berinteraksi di dunia maya dibandingkan dengan interaksi tatap muka. Suler merangkum enam karakteristik yang sering dipelajari terkait dengan efek disinhibisi daring, yaitu [[anonimitas disosiatif]], ketidaknampakan, komunikasi asinkron, introjeksi solipsistik, imajinasi disosiatif, dan minimisasi status dan otoritas. Karakteristik-karakteristik ini dapat saling berinteraksi dan memperkuat satu sama lain, menciptakan efek yang lebih kompleks dan intens.<ref name=":1" /><ref name=":0" />
 
== Referensi ==