Peluit anjing (politik): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Contoh: menambah rujukan. |
→Contoh: menambah konten. |
||
Baris 1:
{{Sedang ditulis}}
Dalam politik, '''peluit anjing''' merujuk pada penggunaan bahasa berkode untuk berkomunikasi dengan kelompok tertentu tanpa secara terang-terangan menyatakan pesan yang ingin disampaikan.<ref name=":1">{{Cite web|last=Ridhoi|first=Ahsan|date=10 April 2023|title=Kenapa Megawati Belakangan Suka Ngeselin?|url=https://jurno.id/kenapa-megawati-belakangan-suka-ngeselin|website=Jurno|access-date=15 Desember 2024}}</ref>
== Contoh ==
Contoh dari penggunaan peluit anjing dalam politik dapat dilihat dari salah satu pernyataan [[Megawati Soekarnoputri]] dalam sebuah acara mengenai pencegahan [[Hambatan pertumbuhan|stunting]] dan peran ibu terhadap perkembangan anak.<ref name=":0">{{Cite web|last=Agne|first=Yolanda|date=24 Februari 2023|title=Kritikan Megawati kepada Ibu-ibu Pengajian, Siapa Saja Tokoh yang Merespons?|url=https://www.tempo.co/politik/kritikan-megawati-kepada-ibu-ibu-pengajian-siapa-saja-tokoh-yang-merespons--215347|website=[[Tempo.co]]|access-date=18 Desember 2024}}</ref> Acara itu disiarkan oleh [[Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia|Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional]] (BKKBN) di [[YouTube|Youtube]] pada 16 Februari 2023.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=22 Februari 2023|title=Pidato Lengkap Megawati Sorot Ibu-ibu Senang Ikut Pengajian|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230222071531-32-916165/pidato-lengkap-megawati-sorot-ibu-ibu-senang-ikut-pengajian|website=CNN Indonesia.com|access-date=18 Desember 2024}}</ref>
{{Quote|Saya lihat ibu-ibu tuh ya, maaf ya, sekarang kan kayaknya budayanya, beribu maaf, jangan lagi nanti saya di-''bully'', kenapa toh senang banget ngikut pengajian. Iya lho, maaf beribu maaf. Saya sampai mikir gitu, ini pengajian ''ki'' sampai kapan ''to yo'', ''anakke arep diapake'' (anaknya mau diapain)?<ref name=":0" />}}Menurut Ahsan Ridhoi dalam [[media daring]] ''Jurno'', pernyataan Megawati di atas tentu terkesan merendahkan bagi [[Muslim|kelompok Islam]]. Namun, bagi [[Nasionalisme|kelompok nasionalis]] pernyataan tersebut bisa menegaskan Megawati sebagai seorang nasionalis tulen yang berada di pihak mereka. Sehingga, Megawati bisa menebalkan suara mereka yang selama ini memang menjadi basis utama [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] (PDIP).<ref name=":1" />
== Referensi ==
|