Teori konspirasi perusahaan farmasi besar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Teori konspirasi perusahaan farmasi besar''' adalah teori konspirasi yang mengklaim bahwa perusahaan farmasi, terutama yang tergolong industri besar, bertindak dengan cara yang sangat rahasia dan jahat, sehingga melakukan tindakan yang merugikan pasien. Hal ini termasuk dengan menyembunyikan pengobatan yang efektif, bahkan mungkin hingga menyebabkan dan/atau memperburuk berbagai penyakit, dalam upaya mencari keuntungan lebih tinggi dan/atau tujuan...' Tag: halaman dengan galat kutipan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2:
Beberapa teori menggabungkan pernyataan bahwa pengobatan alami dan alternatif untuk berbagai masalah kesehatan sedang tekanan dan penzaliman, bahwa pengobatan [[HIV/AIDS]] sebenarnya tidak efektif dan berbahaya, bahwa obat yang efektif untuk semua jenis kanker sebenarnya telah ditemukan, tetapi disembunyikan dari publik, bahwa [[vaksin COVID-19]] tidak efektif, atau bahwa pengobatan alternatif untuk [[COVID-19]] itu sendiri ada. Dalam sebagian besar kasus, para penganut teori konspirasi menyalahkan pencarian keuntungan secara serakah oleh perusahaan farmasi. Sejumlah analisa telah mengakui dan menentukan bahwa klaim-klaim ini salah, meskipun pada ujungnya mereka tetap menyatakan bahwa kritik terhadap [[industri farmasi]] adalah sah.<ref name="Radford">{{cite web |last1=Radford |first1=Benjamin |author-link=Benjamin Radford|title=Big Pharma Conspiracy Debunked |url=https://centerforinquiry.org/blog/big_pharma_conspiracy_debunked/ |website=centerforinquiry.org |date=12 January 2016 |access-date=21 June 2018}}</ref><ref name="bad-pharma">{{cite book | first = Ben | last = Goldacre |title=Bad Pharma |publisher=Fourth Estate |year=2008| chapter=Foreword |isbn=978-0-00-735074-2}}</ref><ref name=Novella>{{cite web |last=Novella |first=Steven |author-link=Steve Novella |url=http://www.sciencebasedmedicine.org/demonizing-big-pharma/ |title=Demonizing 'Big Pharma' |date=22 April 2010 |work=Science-Based Medicine}}</ref><ref name="novella-cancer">{{cite web |last1=Novella |first1=Steven |author-link= Steven Novella|title=ANOTHER CURE FOR CANCER? |url=http://www.skepticblog.org/2011/05/16/another-cure-for-cancer/ |website=skepticblog.org |access-date=25 June 2018}}</ref><ref name="Roos-cancer">{{cite web |last1=Roos |first1=Dave |title=Is There a Hidden Cure for Cancer? |url=https://science.howstuffworks.com/science-vs-myth/everyday-myths/no-there-is-no-hidden-cancer-cure.htm |website=howstuffworks.com |date=5 June 2018 |access-date=21 June 2018}}</ref><ref name="cancer-myths">{{Cite web| title = Don't believe the hype – 10 persistent cancer myths debunked| author = Childs, Oliver| work = Cancer Research UK| date = 24 March 2014| access-date = 27 April 2019| url = https://scienceblog.cancerresearchuk.org/2014/03/24/dont-believe-the-hype-10-persistent-cancer-myths-debunked/#miracle-cure| archive-date = 3 February 2021| archive-url = https://web.archive.org/web/20210203131915/https://scienceblog.cancerresearchuk.org/2014/03/24/dont-believe-the-hype-10-persistent-cancer-myths-debunked/#miracle-cure| url-status = dead}}</ref><ref name="maron-cancer">{{cite web |last1=Maron |first1=Dina Fine |title=Can We Truly "Cure" Cancer? |url=https://www.scientificamerican.com/article/can-we-truly-cure-cancer/ |website=scientificamerican.com |access-date=21 June 2018}}</ref>
==Sejarah==
Menurut [[Steven Novella]], penggunaan istilah seperti ''Big Pharma'' (secara harfiah berarti perusahaan farmasi besar) pada masa kini mengandung mengandung motif demonisasi terhadap [[industri farmasi]], yang digambarkan dengan cara yang emosional, mengabaikan kompleksitas sejarah bisnis yang sebenarnya.<ref name=Novella/> Profesor Robert Blaskiewicz menulis bahwa penganut teori konspirasi menggunakan istilah ''Big Pharma'' sebagai "singkatan untuk entitas abstrak {{sic|comprising |hide=y}} perusahaan, regulator, LSM, politisi, dan seringkali malah menuduh dokter, bahwa mereka semua memiliki kepentingan dalam kue farmasi resep dokter, senilai triliunan dolar".<ref name=Blaskiewicz/>
Menurut Blaskiewicz, teori konspirasi Big Pharma memiliki empat ciri klasik. Pertama, asumsi bahwa konspirasi dilakukan oleh kelompok kecil, namun memonopoli pengetahuan, yang jahatnya luar biasa. Kedua, keyakinan bahwa masyarakat umum tidak tahu kebenaran yang pasti. Ketiga, bahwa para penganutnya memperlakukan kurangnya bukti sebagai bukti itu sendiri, mirip dengan apa yang dilakukan penganut teori [[bumi datar]]. Dan terakhir, bahwa argumen yang diajukan untuk mendukung teori ini tidak rasional, salah pengertian, atau keliru.<ref name=Blaskiewicz>{{cite journal |last=Blaskiewicz |first=Robert |journal=Medical Writing |year=2013 |volume=22 |issue=4 |page=259 |title=The Big Pharma conspiracy theory |doi=10.1179/2047480613Z.000000000142}}</ref>
Pada tahun 1970-an dan 1980-an, teori konspirasi ini dipromosikan oleh [[Ann Wigmore]] yang berpendapat bahwa penyakit, termasuk kanker dan [[HIV/AIDS]], dapat diobati secara efektif dengan diet makanan mentah. Dalam konteks ini, Wigmore percaya bahwa industri farmasi adalah bagian dari konspirasi untuk membuat masyarakat tetap sakit agar tetap meraup keuntungan dari penjualan obat.<ref name=wig>{{cite news |newspaper=The Guardian |date=11 November 2021 |vauthors=Kale S |url=https://www.theguardian.com/world/2021/nov/11/injecting-poison-will-never-make-you-healthy-how-the-wellness-industry-turned-its-back-on-covid-science |title=Chakras, crystals and conspiracy theories: how the wellness industry turned its back on Covid science}}</ref>
[[André Picard]] menulis pada tahun 2009 bahwa internet telah mengubah secara radikal sifat diskursus ilmiah populer dari yang jarang dan penuh rasa hormat menjadi luas dan sebaliknya, malah menjadi berbasis konspirasi. Debat ilmiah sering digantikan dengan penolakan terhadap sains sebagai "bagian dari konspirasi besar". Dalam pandangan dunia konspirasi, "Dokter, perawat, apoteker, ahli farmasi, ahli biokimia, ahli imunologi, ahli genetika, dan jurnalis tidak bisa dipercaya. Mereka semua terlibat dalam jejaring korupsi".<ref name=picard>{{cite news |newspaper= Globe & Mail (Toronto, Canada) |vauthors=Picard A |title=Bloggers, there's no Big Pharma conspiracy |date=5 March 2009 |url=https://www.theglobeandmail.com/life/health-and-fitness/bloggers-theres-no-big-pharma-conspiracy/article20445149/}}</ref>
Penelitian di Italia pada tahun 2016 menemukan bahwa hampir setengah dari populasi dewasa percaya bahwa perusahaan farmasi menghambat pengembangan obat-obatan efektif untuk menyembuhkan penyakit serius, yang menurut para penulis adalah sebuah teori konspirasi, dan bahwa kepercayaan tersebut berkorelasi negatif dengan kepercayaan dan keimanan mainstream sambil terus menganut dasar anti-sains dan anti-elitisme.<ref name=ladini>{{cite journal | vauthors= Ladini R | title = Religious and conspiracist? An analysis of the relationship between the dimensions of individual religiosity and belief in a big pharma conspiracy theory | journal = Italian Political Science Review/Rivista Italiana di Scienza Politica | date = 12 May 2021 | volume = 52 | issue = 1 | pages = 33–50 | issn = 0048-8402 | eissn = 2057-4908 | doi = 10.1017/ipo.2021.15 | pmid = | hdl = 2434/843881 | s2cid = 236584982 | url = | hdl-access = free | quote= The wording of the survey item is as follows: "Pharmaceutical companies hinder the development of effective medications to heal serious diseases because they fear losing profits". }}</ref>
|