Teori yang mendasari misinformasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hzu Hzu (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Hzu Hzu (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12:
== Teori Psikologi ==
 
=== Teori Inokulasiinokulasi ===
[[Intervensi inokulasi|Teori Inokulasi]] adalah teori psikologi yang menyatakan bahwa paparan preemptif terhadap teknik misinformasi memperkuat ketahanan individu terhadap misinformasi yang mereka temui di kemudian hari, karena akan lebih mudah untuk dikenali dan disangkal.<ref>{{Cite journal |last1=Traberg |first1=Cecilie S. |last2=Roozenbeek |first2=Jon |last3=van der Linden |first3=Sander |date=2022-03-01 |title=Psychological Inoculation against Misinformation: Current Evidence and Future Directions |url=https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/00027162221087936 |journal=The Annals of the American Academy of Political and Social Science |language=en |volume=700 |issue=1 |pages=136–151 |doi=10.1177/00027162221087936 |issn=0002-7162}}</ref> Perbedaan krusial antara teori ini dan model defisit informasi adalah bahwa teori pertama menyoroti pentingnya mengetahui bentuk, teknik, dan karakteristik misinformasi, daripada mengetahui kebenaran misinformasi itu sendiri.
Bentuk intervensi misinformasi yang paling umum yang berakar pada teori inokulasi adalah [[Berita palsu|pra-bunking]] dan intervensi gamifikasi yang berupaya memberi tahu peserta tentang berbagai cara misinformasi muncul secara daring. Contoh intervensi gamifikasi meliputi Bad News, Harmony Square, dan Go Viral!, dan lain-lain.<ref>{{Cite journal |last1=Kiili |first1=Kristian |last2=Siuko |first2=Juho |last3=Ninaus |first3=Manuel |date=3 January 2024 |title=Tackling misinformation with games: a systematic literature review |url=https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/10494820.2023.2299999 |journal=Interactive Learning Environments |pages=1–16 |doi=10.1080/10494820.2023.2299999 |issn=1049-4820 |via=Taylor and Francis Online}}</ref>
 
=== Kebutaan karena kurangnya perhatian ===
[[Kebutaan karena kurangnya perhatian]] (''inattentional blindness'')adalah teori yang menyatakan bahwa individu gagal memahami informasi karena kurangnya perhatian. Penelitian yang meneliti perhatian dan penyebaran informasi yang salah menemukan bahwa partisipan menyebarkan informasi yang salah karena perhatian mereka terfokus pada faktor lain selain akurasi.<ref name=":2">{{Cite journal |last1=Pennycook |first1=Gordon |last2=Epstein |first2=Ziv |last3=Mosleh |first3=Mohsen |last4=Arechar |first4=Antonio A. |last5=Eckles |first5=Dean |last6=Rand |first6=David G. |date=April 2021 |title=Shifting attention to accuracy can reduce misinformation online |url=https://www.nature.com/articles/s41586-021-03344-2 |journal=Nature |language=en |volume=592 |issue=7855 |pages=590–595 |doi=10.1038/s41586-021-03344-2 |bibcode=2021Natur.592..590P |issn=1476-4687}}</ref>
 
Teori kebutaan karena kurangnya perhatian, kemudian, menyatakan bahwa mengalihkan perhatian kepada keakuratan dan kebenaran akan meningkatkan kualitas berita yang kemudian dibagikan orang, sehingga menawarkan kerangka kerja yang berguna untuk melawan misinformasi.<ref name=":2" /> Jenis intervensi misinformasi yang paling menonjol yang mengandalkan teori kebutaan karena kurangnya perhatian adalah [[Teori dorongan|''nudging'']], yang berupaya membentuk pengambilan keputusan dan perilaku pengguna daring sedemikian rupa sehingga dapat mencegah penyebaran misinformasi.