Hujan kuning: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alicya- (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi ''''Hujan kuning''' atau ''yellow rain'' adalah istilah yang merujuk pada fenomena yang terjadi pada akhir 1970-an dan awal 1980-an, di mana hujan dengan tetesan kuning atau cairan kental yang berwarna kuning jatuh di beberapa wilayah di Asia Tenggara, terutama di Kamboja, Laos, dan Vietnam. Fenomena ini menyebabkan kontroversi internasional karena Sekretaris Negara Amerika Serikat, Alexander Haig menuduh bahwa tetesan tersebut adalah se...'
 
Alicya- (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 12:
Uni Soviet membantah tuduhan ini, menyebutnya sebagai kebohongan besar, dan menyatakan bahwa pemerintah AS justru menggunakan senjata kimia selama Perang Vietnam dan menyuplai senjata kimia kepada pemberontak Afghanistan serta tentara [[El Salvador]].<ref>{{Cite news|date=1981-09-20|title=The World; Haig Implies Soviet Role in Poison Warfare (Published 1981)|url=https://www.nytimes.com/1981/09/20/weekinreview/the-world-haig-implies-soviet-role-in-poison-warfare.html|language=en|access-date=2024-12-19}}</ref> Tuduhan Amerika ini memicu penyelidikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di [[Pakistan]] dan [[Thailand]], yang melibatkan lima dokter dan ilmuwan yang mewawancarai saksi yang diduga terlibat serta mengumpulkan sampel yang diduga berasal dari Afghanistan dan Kamboja. Namun, hasil wawancara menghasilkan kesaksian yang bertentangan dan analisis sampel yang tidak konklusif. Para ahli PBB juga memeriksa dua pengungsi yang mengklaim menderita dampak dari serangan kimia, tetapi pengungsi tersebut didiagnosis mengidap infeksi kulit jamur. Tim PBB melaporkan bahwa mereka tidak dapat memverifikasi apakah senjata kimia digunakan, tetapi mencatat adanya bukti tidak langsung yang mengarah pada kemungkinan penggunaan zat kimia beracun dalam beberapa kejadian.<ref>United Nations, General Assembly, 37th Session, ‘Report of the Group of Experts to Investigate Reports on the Alleged Use of Chemical Weapons’, A/37/259, 1 December 1982, p. 50</ref>
 
Analisis mikotoksin oleh Amerika Serikat diterbitkan dalam literatur ilmiah pada tahun 1983 dan 1984, yang melaporkan adanya jumlah mikotoksin dalam jumlah kecil, berupa trikotensena, dengan kadar yang bervariasi mulai dari bagian per juta hingga jejak-jejak dalam bagian per miliar.<ref>{{Cite journal|last=Mirocha|first=Chester J|last2=Pawlosky|first2=Robert A|last3=Chatterjee|first3=Kajal|last4=Watson|first4=Sharon|last5=Hayes|first5=Wallace|date=1983-11-01|title=Analysis for Fusarium Toxins in Various Samples Implicated in Biological Warfare in Southeast Asia|url=https://academic.oup.com/jaoac/article-abstract/66/6/1485/5704158?redirectedFrom=fulltext|journal=Journal of Association of Official Analytical Chemists|volume=66|issue=6|pages=1485–1499|doi=10.1093/jaoac/66.6.1485|issn=0004-5756}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Rosen|first=Robert T.|last2=Rosen|first2=Joseph D.|date=1982|title=Presence of four Fusarium mycotoxins and synthetic material in ‘yellow rain’: Evidence for the use of chemical weapons in laos|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/bms.1200091007|journal=Biomedical Mass Spectrometry|language=en|volume=9|issue=10|pages=443–450|doi=10.1002/bms.1200091007|issn=1096-9888}}</ref> Namun, beberapa ketidaksesuaian dalam laporan-laporan tersebut memicu perdebatan mengenai validitas analisis tersebut.<ref name=":3">{{Cite journal|last=Black|first=Robin M.|date=2010-05-15|title=History and perspectives of bioanalytical methods for chemical warfare agent detection|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1570023209007879|journal=Journal of Chromatography B|series=BIOANALYSIS OF ORGANOPHOSPHORUS TOXICANTS AND CORRESPONDING ANTIDOTES|volume=878|issue=17|pages=1207–1215|doi=10.1016/j.jchromb.2009.11.025|issn=1570-0232}}</ref> Sebuah ulasan medis pada tahun 2003 mencatat bahwa perdebatan ini mungkin diperburuk oleh kenyataan bahwa meskipun metode analisis masih dalam tahap awal saat kontroversi ini berlangsung, metode tersebut sudah cukup sensitif untuk mendeteksi kadar rendah kontaminasi trikotensena di lingkungan.<ref name=":4">{{Cite journal|last=Bennett|first=J. W.|last2=Klich|first2=M.|date=2003-07|title=Mycotoxins|url=https://journals.asm.org/doi/10.1128/cmr.16.3.497-516.2003|journal=Clinical Microbiology Reviews|volume=16|issue=3|pages=497–516|doi=10.1128/cmr.16.3.497-516.2003|pmc=PMC164220|pmid=12857779}}</ref>
 
== Penyelidikan ==
Penyelidikan awal yang dilakukan oleh C. J. Mirocha dari [[Universitas Minnesota]] pada tahun 1982 bertujuan untuk mencari keberadaan mikotoksin trikotensena, termasuk racun T-2, diacetoxyscirpenol (DAS), dan deoksinivalenol (DON). Penyelidikan ini mencakup analisis kimia terhadap darah, urin, dan jaringan tubuh para korban yang diduga terkena serangan kimia di Laos dan Kamboja. Hasilnya menunjukkan keberadaan racun T-2, HT-2, dan DAS dalam darah, urin, dan jaringan tubuh korban, yang dianggap sebagai bukti kuat penggunaan trikotensena sebagai agen perang non-konvensional. Penemuan signifikan lainnya termasuk trikotensena yang ditemukan pada sampel daun (T-2, DON, nivalenol) dan bubuk kuning (T-2, DAS). Bukti yang paling meyakinkan adalah keberadaan T-2 dan DAS dalam bubuk kuning tersebut, mengingat kedua racun ini jarang ditemukan bersama di alam, dan biasanya produsen T-2 seperti ''Fusarium tricinctum'' tidak menghasilkan DAS, begitu pula sebaliknya, produsen DAS yang baik seperti ''Fusarium roseum 'Gibbosum''' tidak menghasilkan T-2.<ref>{{Cite journal|last=Mirocha|first=Chester J|last2=Pawlosky|first2=Robert A|last3=Chatterjee|first3=Kajal|last4=Watson|first4=Sharon|last5=Hayes|first5=Wallace|date=1983-11-01|title=Analysis for Fusarium Toxins in Various Samples Implicated in Biological Warfare in Southeast Asia|url=https://academic.oup.com/jaoac/article-abstract/66/6/1485/5704158?redirectedFrom=fulltext|journal=Journal of Association of Official Analytical Chemists|volume=66|issue=6|pages=1485–1499|doi=10.1093/jaoac/66.6.1485|issn=0004-5756}}</ref>
 
== Penjelasan ==
 
=== '''Hipotesis Kotoran Lebah''' ===
Pada tahun 1983, tuduhan tentang hujan kuning dibantah oleh ahli biologi [[Universitas Harvard|Harvard]] dan penentang [[senjata biologis]], Matthew Meselson, bersama timnya yang melakukan penyelidikan terpisah di Laos. Tim Meselson mencatat bahwa mikotoksin trikotensena, termasuk T-2, DAS, dan DON, sebenarnya dapat ditemukan secara alami di wilayah tersebut dan meragukan kesaksian para saksi. Mereka mengajukan hipotesis alternatif bahwa hujan kuning sebenarnya adalah kotoran harian dari lebah madu.<ref>{{Cite journal|last=ARMY MEDICAL UNIT FREDERICK MD|date=1964-07-01|title=MEDICAL DEFENSE ASPECTS OF BIOLOGICAL WARFARE|url=https://doi.org/10.21236/ad0444082|location=Fort Belvoir, VA}}</ref> Sebagai bukti, mereka menunjukkan bahwa tetesan hujan kuning yang ditemukan di daun terdiri sebagian besar dari serbuk sari, yang mengandung campuran serbuk sari dari berbagai jenis bunga, seperti yang diharapkan jika berasal dari lebah yang berbeda.<ref>{{Cite journal|last=Nowicke|first=Joan W.|last2=Meselson|first2=Matthew|date=1984-05|title=Yellow rain — a palynological analysis|url=https://www.nature.com/articles/309205a0|journal=Nature|language=en|volume=309|issue=5965|pages=205–206|doi=10.1038/309205a0|issn=1476-4687}}</ref> Serbuk sari tersebut menunjukkan sifat-sifat yang khas, yakni protein di dalam butirannya hilang, sementara kulit luar yang tidak dapat dicerna tetap utuh. Selain itu, campuran serbuk sari itu berasal dari spesies tumbuhan yang khas di daerah tempat tetesan tersebut ditemukan.<ref>{{Cite journal|date=1984-04-01|title=Yellow rain: Thai bees' faeces found|url=https://www.nature.com/articles/308485b0|journal=Nature|language=en|volume=308|issue=5959|pages=485–485|doi=10.1038/308485b0|issn=1476-4687}}</ref><ref name=":5">{{Cite journal|last=Marshall|first=Eliot|date=1986-07-04|title=Yellow Rain Evidence Slowly Whittled Away|url=https://www.science.org/doi/10.1126/science.3715471|journal=Science|volume=233|issue=4759|pages=18–19|doi=10.1126/science.3715471}}</ref>
 
Pemerintah AS menanggapi temuan ini dengan mengklaim bahwa serbuk sari itu sengaja ditambahkan untuk membuat zat yang mudah dihirup dan memastikan racun tetap berada di tubuh manusia.<ref name=":6">{{Cite journal|last=Robinson|first=Julian|last2=Guillemin|first2=Jeanne|last3=Meselson|first3=Matthew|date=1987|title=Yellow Rain: The Story Collapses|url=https://www.jstor.org/stable/1148733?origin=crossref|journal=Foreign Policy|issue=68|pages=100–117|doi=10.2307/1148733|issn=0015-7228}}</ref><ref name=":5" /> Namun, Meselson membantah klaim ini, mengatakan bahwa sangat tidak masuk akal jika ada yang memproduksi senjata kimia dengan cara mengumpulkan serbuk sari yang telah dicerna oleh lebah. Menurutnya, fakta bahwa serbuk sari tersebut berasal dari Asia Tenggara juga menunjukkan bahwa Uni Soviet tidak mungkin memproduksi zat tersebut di dalam negeri dan harus mengimpor serbuk sari dalam jumlah besar dari Vietnam.<ref name=":7">Barton, Rod (2006). ''The Weapons Detective: The Inside Story of Australia's Top Weapons Inspector''. Black Inc. ISBN <bdi>9780975076958</bdi>.</ref> Meselson berargumen bahwa temuannya memberikan bukti yang kuat bahwa hujan kuning mungkin memiliki penjelasan alami yang tidak berbahaya.<ref name=":4" />
 
=== '''Mikotoksin''' ===
Analisis sampel hujan kuning yang dilakukan oleh pemerintah [[Inggris]], [[Prancis|Perancis]], dan [[Swedia]] mengonfirmasi adanya serbuk sari dan tidak menemukan jejak mikotoksin.<ref name=":6" /><ref>{{Cite journal|date=1986-05-01|title=Yellow rain: British analyses find no toxin|url=https://www.nature.com/articles/321459b0|journal=Nature|language=en|volume=321|issue=6069|pages=459–459|doi=10.1038/321459b0|issn=1476-4687}}</ref> Penelitian [[toksikologi]] juga mempertanyakan keandalan laporan yang menyatakan bahwa mikotoksin terdeteksi pada korban hingga dua bulan setelah paparan, karena senyawa ini tidak stabil dalam tubuh dan akan hilang dari darah dalam beberapa jam.<ref name=":3" /> Sebuah otopsi terhadap seorang pejuang [[Khmer Merah]] bernama Chan Mann, yang diduga menjadi korban serangan hujan kuning pada 1982, menunjukkan adanya jejak mikotoksin, tetapi juga [[aflatoksin]], [[demam air hitam]], dan [[malaria]].<ref name=":7" /> Survei juga menunjukkan bahwa jamur penghasil mikotoksin dan kontaminasi mikotoksin cukup umum di Asia Tenggara, yang semakin meragukan klaim bahwa mendeteksi senyawa-senyawa ini adalah kejadian yang tidak biasa.<ref>{{Cite journal|last=Greenhalgh|first=Roy|last2=Miller|first2=J. David|last3=Neish|first3=Gordon A.|last4=Schiefer|first4=H. Bruno|date=1985-08|title=Toxigenic Potential of Some Isolates from Southeast Asia|url=https://doi.org/10.1128/aem.50.2.550-552.1985|journal=Applied and Environmental Microbiology|volume=50|issue=2|pages=550–552|doi=10.1128/aem.50.2.550-552.1985|issn=0099-2240}}</ref><ref name=":8">{{Cite journal|last=Desjardins|first=Anne E.|date=2009-06-10|title=From Yellow Rain to Green Wheat: 25 Years of Trichothecene Biosynthesis Research|url=https://pubs.acs.org/doi/10.1021/jf9003847|journal=Journal of Agricultural and Food Chemistry|volume=57|issue=11|pages=4478–4484|doi=10.1021/jf9003847|issn=0021-8561}}</ref> Sebagai contoh, sebuah laboratorium militer [[Kanada]] menemukan mikotoksin dalam darah lima orang dari wilayah tersebut yang tidak pernah terpapar hujan kuning, dari 270 orang yang diuji, namun tidak ditemukan dalam darah sepuluh korban yang diduga terpapar.<ref name=":5" /><ref>{{Cite journal|last=Barss|first=Peter|date=1992-02|title=Epidemic Field Investigation as Applied to Allegations of Chemical, Biological, or Toxin Warfare|url=https://doi.org/10.1017/s0730938400017123|journal=Politics and the Life Sciences|volume=11|issue=1|pages=5–22|doi=10.1017/s0730938400017123|issn=0730-9384}}</ref> Sebuah penelitian tahun 1988 juga melaporkan bahwa penyakit akibat paparan mikotoksin bisa menjadi ancaman kesehatan yang serius di [[Malaysia]].<ref>{{Cite journal|last=Salleh|first=B.|last2=Strange|first2=R. N.|date=1988|title=Toxigenicity of Some Fusaria Associated with Plant and Human Diseases in the Malaysian Peninsula|url=https://www.microbiologyresearch.org/content/journal/micro/10.1099/00221287-134-3-841|journal=Microbiology|volume=134|issue=3|pages=841–847|doi=10.1099/00221287-134-3-841|issn=1465-2080}}</ref> Kini, telah diakui bahwa kontaminasi mikotoksin pada makanan seperti [[gandum]] dan [[jagung]] adalah masalah umum, terutama di wilayah dunia yang beriklim sedang.<ref name=":8" /><ref>{{Cite journal|last=Desjardins|first=A E|last2=Hohn|first2=T M|last3=McCormick|first3=S P|date=1993-09|title=Trichothecene biosynthesis in Fusarium species: chemistry, genetics, and significance|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC372927|journal=Microbiological Reviews|language=en|volume=57|issue=3|pages=595–604|doi=10.1128/mr.57.3.595-604.1993|issn=0146-0749}}</ref>
 
=== '''Keandalan Kesaksian Mata-mata''' ===
Pada tahun 1987, ''[[The New York Times]]'' melaporkan bahwa permintaan informasi terbuka menunjukkan bahwa penyelidikan lapangan oleh tim pemerintah AS pada 1983-1985 tidak menemukan bukti yang mendukung tuduhan awal dan justru meragukan keandalan laporan awal. Namun, laporan kritis ini tidak dirilis ke publik.<ref>{{Cite journal|date=2024-10-09|title=Results will add to doubts about Indian pollsters|url=https://doi.org/10.1108/oxan-es290202|journal=Emerald Expert Briefings|doi=10.1108/oxan-es290202|issn=2633-304X}}</ref> Sebuah analisis terhadap laporan awal yang dikumpulkan dari pengungsi Hmong yang diterbitkan dalam ''Journal of the American Medical Association'' pada 1989 mencatat adanya ketidakkonsistenan yang signifikan yang merusak validitas kesaksian, serta mengkritik metode wawancara yang digunakan oleh tim medis Angkatan Darat AS. Masalah tersebut meliputi wawancara yang hanya dilakukan kepada orang-orang yang mengklaim memiliki pengetahuan tentang serangan senjata kimia dan pertanyaan yang memandu dalam wawancara. Para penulis mencatat bahwa cerita para saksi berubah seiring waktu, tidak konsisten dengan kesaksian lain, dan orang-orang yang awalnya mengaku menjadi saksi mata ternyata kemudian menyatakan bahwa mereka hanya menyampaikan cerita orang lain.<ref>{{Cite journal|last=Hu|first=Howard|last2=Cook-Deegan|first2=Robert|last3=Shukri|first3=Asfandiar|date=1989-08-04|title=The Use of Chemical Weapons: Conducting an Investigation Using Survey Epidemiology|url=https://jamanetwork.com/journals/jama/article-abstract/378199|journal=JAMA|volume=262|issue=5|pages=640–643|doi=10.1001/jama.1989.03430050056026|issn=0098-7484}}</ref> Pada tahun 1982, Meselson mengunjungi kamp pengungsi Hmong dengan membawa sampel kotoran lebah yang ia kumpulkan di Thailand. Sebagian besar pengungsi yang ia wawancarai mengklaim bahwa sampel tersebut adalah senjata kimia yang mereka serang, namun seorang pria dengan tepat mengidentifikasinya sebagai kotoran serangga, meskipun kemudian beralih ke cerita senjata kimia setelah berdiskusi dengan pengungsi lainnya.<ref>Whiteside,Thomas (18 February 1911).''The Yellow Rain Complex (II)''. ''The New Yorker''. pp. 44–68.</ref>
 
=== '''Kemungkinan Asal Usul Amerika Serikat''' ===
Laporan [[Badan Intelijen Pusat|CIA]] dari tahun 1960-an melaporkan tuduhan oleh pemerintah Kamboja bahwa pasukan mereka diserang dengan senjata kimia yang meninggalkan bubuk kuning. Pemerintah Kamboja menyalahkan Amerika Serikat atas serangan senjata kimia tersebut. Beberapa sampel "hujan kuning" yang dikumpulkan dari Kamboja pada tahun 1983 menguji positif untuk CS (2-chlorobenzalmalonitrile) merupakan senjata pengendali kerusuhan yang sebelumnya digunakan oleh Amerika Serikat selama Perang Vietnam. CS adalah bentuk gas air mata yang tidak bersifat sangat toksik, tetapi dapat menjelaskan beberapa gejala ringan yang dilaporkan oleh para pengungsi Hmong.<ref name=":7" />
 
== Referensi ==