Kampanye hitam dalam pilkada: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 6:
'''Menurunnya Kepercayaan Publik''': Kampanye hitam dapat mengikis kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi dan institusi politik. Masyarakat menjadi skeptis terhadap informasi yang disampaikan selama kampanye, yang dapat mengurangi partisipasi politik.<ref>{{Cite journal|last=Puansah|first=Irman|last2=Parapat|first2=Natalia|date=2024-08-12|title=Kampanye Hitam Pada Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia|url=https://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/muqoddimah/article/view/16589/pdf|journal=Jurnal Ilmiah Muqoddimah : Jurnal Ilmu Sosial, Politik, dan Humaniora|language=id|volume=8|issue=3|pages=1396–1406|issn=2598-6236}}</ref>
'''Polarisasi Sosial''': Penyebaran fitnah dan informasi palsu dapat memecah belah masyarakat, menciptakan konflik horizontal antara pendukung kandidat yang berbeda. Hal ini mengancam stabilitas sosial dan keamanan daerah.<ref>[https://jurnal.unpad.ac.id/pkm/article/download/20295/9770?utm_source=chatgpt.com https://jurnal.unpad.ac.id/pkm/article/download/]</ref>
== Rujukan ==
|