Komunitas Yahudi Indonesia sangat kecil, dengan sebagian besar anggotanya tinggal di Sulawesi Utara dan sebagian kecil di ibu kota Jakarta dan di Surabaya. Banyak pemakaman Yahudi masih ada di seluruh negeri seperti di [[Kerkhof Peucut|Pemakaman Kerkhof]] di [[Aceh]], [[Semarang]] dan [[Surabaya]] di [[Pulau Jawa|Jawa]], di [[Pangkalpinang]] di [[Pulau Bangka]], di [[Palembang]] di [[Sumatera Selatan]], dan di [[Pineleng, Minahasa|Pineleng]] dan [[Matungkas, Dimembe, Minahasa Utara|Matungkas]] di [[Sulawesi Utara]].
Berdasarkan penelitian Zainal Abidin,<ref name="Aryani 2022 pp. 199–226"/> komunitasKomunitas Yahudi di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu aliran [[Yahudi Ortodoks|Ortodoks]] dan [[Yahudi Reformasi|Reformasi]]Non-Ortodoks. Kelompok Ortodoks berpusat di [[Tondano (kota)|Tondano]] dibawah pimpinan Rabi Yaakov Baruch. Sedangkan kelompok keduaNon-Ortodoks terbagi menjadi [[Yahudi Reformasi,|Reformasi]] dan [[Yahudi Konservatif|Konservatif]], dan Rekonstruksionis yang bergabungtergabung dalam satu organisasi the United Indonesian Jewish Community (UIJC), seperti Rabi Benjamin Meijer Verbrugge, yang membawahi 6 'para-rabi' untuk komunitas kecil sepertiYahudi di [[AmbonJakarta]], [[JakartaSurabaya]], [[JayapuraManado]], [[Bali]], [[Sumba]], [[Kupang]], [[Kota Ambon|Ambon]], [[Timika (kota)|Timika]], dan [[ManadoJayapura]].<ref name="World Union for Progressive Judaism 2019">{{cite web | title=Benjamin Meijer Verbrugge and Rachel Lung Agustini (United Indonesian Jewish Community) | website=World Union for Progressive Judaism | date=2019-03-11 | url=https://wupj.org/news/2019/03/11018/australia-and-new-zealand-a-region-where-jews-are-prospering/upj-2019-1/ | access-date=2023-03-26}}</ref><ref name="Oberlin Shansi 2018">{{cite web | title=An Indonesian Passover. | website=Oberlin Shansi | date=2018-02-01 | url=https://www.shansi.org/eli-fisher-16/an-indonesian-passover | access-date=2023-03-29}}</ref>