Niyāma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faredoka (bicara | kontrib)
k Niyāma lainnya: tanda titik
Faredoka (bicara | kontrib)
-hal. +hlm.
Baris 29:
* Dalam kitab ''[[Aṭṭhasālinī]]'' (272-274), kitab komentar karya [[Buddhaghosa]] untuk kitab [[Dhammasaṅgaṇī]], kitab pertama [[Abhidhamma Piṭaka]] aliran Theravāda;<ref>''Aṭṭhasālinī: Buddhaghosa’s Commentary on the Dhammasaṅgani.'' ed. E. Muller, PTS 1979 (orig. 1897) p.272, para. 562; terjemahan Pe Maung Tin sebagai The Expositor PTS London 1921 vol. II hlm. 360.</ref>
* Dalam ''Sumaṅgala-Vilāsinī'' (DA 2.431), kitab komentar karya [[Buddhaghosa]] untuk [[Dīgha Nikāya]];<ref>''Sumaṅgala-Vilāsinī, Buddhaghosa’s Commentary on the Dīgha Nikāya.'' ed. W. Stede PTS 1931 hlm. 432.</ref>
* Dalam ''[[Abhidhammāvatāra]]'' (PTS halhlm. 54), ringkasan syair [[Abhidhamma Piṭaka|Abhidhamma]] karya [[Buddhadatta]], ''bhikkhu'' penafsir sezaman Buddhaghosa.<ref>''Abhidhammāvatāra in Buddhadatta’s Manuals.'' ed. AP Buddhadatta PTS 1980 (orig. 1915) hlm. 54.</ref>
* ''Komentar Internal Abhidhammamātika'' (halhlm. 58). Abhidhamma-mātika adalah sebuah matriks abstrak untuk Abhidhamma, dengan daftar pasangan dan rangkap tiga istilah yang darinya keseluruhan teks secara teoritis dapat direkonstruksi. Penggalan tentang Niyāma berasal dari komentar internal pada ''mātika'' yang terkait dengan kitab Dhammasaṅgaṇī ("Niyāma''"'' tampaknya tidak disebutkan dalam matriks itu sendiri, tetapi hanya dalam lampiran ini); dan disusun di [[India Selatan]] oleh Coḷaraṭṭha Kassapa (pada abad ke-12-13).
* ''Abhidhammāvatāra-purāṇatīkā'' (halhlm. 1.68). Disusun di [[Agama Buddha|Sri Lanka]] oleh Vācissara Mahāsāmi sekitar abad ke-13 atau [[Sariputta|Sāriputta]] sekitar abad ke-12. Kitab ini berisi komentar kata demi kata yang tidak lengkap atas teks ''Abhidhammāvatāra Nāmarūpa-parichedo'' (sebuah kitab [[Ṭīkā|''ṭīka'']]).
 
[[Buddhisme]] tidak membenarkan bahwa alam semesta diatur oleh sesosok dewa tertinggi atau Tuhan Yang Maha Kuasa. Niyāma merupakan hukum abadi impersonal yang bekerja tanpa [[Tuhan pribadi|pribadi]] pengatur tertinggi. Hukum ini bekerja sebagai hukum sebab akibat dan membuat segala sesuatu bergerak sebagaimana dinyatakan oleh ilmu pengetahuan modern, seperti ilmu [[fisika]], [[kimia]], [[biologi]], [[astronomi]], [[psikologi]], dan sebagainya. Timbul tenggelamnya bulan, turunnya hujan, tumbuhnya tanaman, hingga berubahnya musim disebabkan oleh hukum ini.<ref>{{Cite book|last=Nasiman|first=Nurwito|date=2017|title=Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Kelas 10|location=Jakarta|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|isbn=978-602-427-074-2|pages=176|url-status=live}}</ref>