Agus Subiyanto: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Referensi: Mengembangkan bagian Kehidupan Awalnya berdasarkan buku terbitan Penerbit Buku Kompas |
|||
Baris 96:
Ketika ia berusia 4 tahun, sering diajak ayahnya ke lapangan sepak bola yang terletak kurang lebih 1,5 Km dari rumahnya. Penghasilan ayahnya sebagai seorang [[Bintara]] yang kurang mencukupi, menjadikan Ayahnya memiliki usaha penyewaan [[becak]], hingga berjumlah 12 unit. Setiap sisi [[Becak|becaknya]] bertuliskan "Putra Cijulang", yang mengingatkan ayahnya akan kota kelahirannya, [[Cijulang, Pangandaran|Cijulang]]. Ayahnya mulanya berpangkat [[Prajurit Dua]], [[Kopral]] dan akhirnya [[Sersan]], [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]. Karena tingkat ekonomi keluarga yang seadanya, membuat kakak Agus dan seorang adiknya, terpaksa diasuh dan tinggal bersama Mamak, kakak perempuan Ayahnya dan mereka tinggal di [[Cijulang, Pangandaran|Cijulang]].{{Sfn|Subiyanti, S.E., M.Si.|2021|p=1-14}}
Agus sangat menyukai masakan ibunya,Cicih, ''angeun kacang bereum'', masakan semacam sop kacang merah, yang juga masih sangat disukai hingga sekarang. Perjalanan hidupnya penuh dengan lika-liku, dimana ketika usianya masih 5 tahun, sang ibu meninggalkan ia, adik, serta ayahnya. Terenggutnya kasih sayang Ibunya di masa kecil, sempat membuat Agus marah dan frustasi, dan juga ketika itu tidak ada yang menghiburnya. Ia merasa menjadi tiada berharga, diabaikn, minder serta cenderung menjadi anak yang menarik diri dari pergaulan.{{Sfn|Subiyanti, S.E., M.Si.|2021|p=1-14}}
Puncak masa pahit yang dilalui terjadi saat ia duduk di bangku kelas 2 SMA. Saat itu, ayahnya Dedi Unadi yang juga seorang prajurit TNI berpangkat Sersan Kepala meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas pada 1984. Ia harus tetap melanjutkan hidup bersama adik-adik dan ibu tirinya. Hidup mengandalkan uang pensiunan ayahnya.<ref>{{Cite web|title=Kisah Letjen Agus Subiyanto Ditinggal Orang Tua Semasa Kecil hingga Ditendang Polisi Militer|url=https://nasional.sindonews.com/read/979339/14/kisah-letjen-agus-subiyanto-ditinggal-orang-tua-semasa-kecil-hingga-ditendang-polisi-militer-1672031579|website=SINDOnews Nasional|language=id-ID|access-date=2024-01-11}}</ref>
|