Serangan disinformasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Herryz (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Herryz (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 27:
Jessica Brandt, seorang direktur kebijakan di Brooking Institution berpendapat bahwa masyarakat dapat terlibat dalam organisasi "''fact check''" atau periksa fakta. Organisasi ini melakukan kampanye literasi media melalui [[penyuluhan]] dan memberi pemahaman kepada masyarakat bagaimana cara kerja [[media sosial]]. Jessica mengatakan bahwa kegiatan melalui organisai ini dapat membantu masyarakat terhindar dari informasi yang tidak benar.<ref name="AKSI"/>
 
Di [[Indonesia]], seorang staf dari [[Mafindo|Masyarakat Anti Fitnah Indonesia]] (MAFINDO) bernama Adi Syafitrah telah terlibat dalam kegiatan periksa fakta. Sejak 2019, ia telah melakukan 1.400 pemeriksaan tentang kebenaran sebuah informasi, [[video]], [[foto]], dan [[narasi]] palsu di media sosial. Adi menggunakan alat-alat yang tersedia di internet untuk dapat meneliti kebenaran sebuah informasi. Setelah kebenaran informasi ditemukan, MAFINDO akan menyampaikannya ke masyarakat berupa artikel. Melakukan pengecekan sendiri dengan memeriksa fakta sebuah informasi di media sosial, adalah cara yang paling tepat untuk bisa terhindar dari disinformasi.<ref name="AKSI"/>
 
=== Menurut Tom Buchanan ===