Museum Balla Lompoa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Silentwinner (bicara | kontrib)
Penambahan Deskripsi
Silentwinner (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
[[Berkas:Balla' Lompoa Museum.jpg|jmpl|286x286px|Museum Balla Lompoa]]
'''Museum Balla Lompoa''' adalah sebuah [[museum]] yang terletak di tengah-tengah [[Sungguminasa, Somba Opu, Gowa|Kelurahan Sungguminasa]]. Museum ini didirikan pada tanggal 11 Desember 1973. Balla Lompoa merupakan arsitek rumah etnis Makassar dapat diartikan rumah besar dalam bahasa Makassar atau istana bagi raja-raja dari [[Kesultanan Gowa|Kerajaan Gowa]]. Museum ini dibangun di areal seluas 7663 m<sup>2</sup> tahun 1936 di masa Raja Gowa ke-XXXV. Luas bangunan kayu 1144 m<sup>2</sup>. Bangunan ini terbuat dari bahan [[Jati|kayu jati]] bercorak [[arsitektur]] tradisional Makassar. Ada juga terdapat teknik modern di beberapa bagian tertentu, misalnya di persambungan kayu menggunakan [[baut]], bahkan bagian dapurnya menggunakan bahan [[batu bata]].<ref name=":0">{{Cite book|last=Sekretariat Direktorat Jendral Kebudayaan|first=|year=2012|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/10914/1/direktori%20museum%20indonesia.pdf|title=Album Budaya: Direktori Museum Indonesia|location=Jakarta|publisher=Sekretariat Direktorat Jendral Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|isbn=|page=589|url-status=live}}</ref>
 
== Sejarah ==
Balla Lompoa ri Gowa dulunya dijadikan sebgai Istana Kerajaan Gowa, kini berubah fungsi menjadi museum dan kini menjadi salah satu objek wisata menarik bagi wisatawan. didalam kawasan Balla Lompoa juga terdapat istana Tamalate bangunanya jauh lebih besar dibanding Balla Lompoa. Ball Lompoa ri Gowa dibangun setelah diangkatnya Raja Gowa XXXVI Mangi Mangi Daeng Matutu, Karaeng Bontonompo yang bergelar Sultan Muhammad Tahir Muhibuddin. Dengan dibangunya Balla Lompoa sebagai kediaman Raja juga sekaligus sebagia pusat pemerintaha Kerajaan gowa. Pada tahun 1936 Gowa mengalami perubahan dalam struktur pemertinthan dengan adanya onderofdealing. Gowa mempunyai 13 adat Gemeinschep. dalam perkembnagan berikutnya, Gowa direhibilitasi menjadi daerah Swapraja, ditandai dengan diangkatnya I Mangi Mangi Daeng Mututu sebagai Raja Gowa. Sebelum Balla Lompoa dibangun, sudah ada tempat kegiatan untuk melaksanakan pemerintahan kerajaan Gowa yakni kantor Orde Ofdealing yang berlokasi tidak jauh dari Balla Lompoa dengan diantari lapapangan Bungaya, tepatnya dilokasi knator bupati kepala daerah tingkat II lamanya kini sudah menjadi lokasi rumah toko (Ruko) <ref>{{Cite book|last=A. Pangerang|first=Rimba Alam|date=2007|title=Legenda Objek Wisata Gowa|location=Gowa|publisher=Dinas Pariwisata dan Kebudayaan|pages=11-20|url-status=live}}</ref>
 
== Arsitektur ==
Sejumlah arsitektur Balla Lompoa memberi gambaran sejumlah peradaban yang masuk secara silih berganti ke Bantaeng. Diantaranya yaitu tiang dengan bentuk oktagon atau segi delapan. Bentuk tiang tersebut disebut menjadi pelambang 8 arah mata anginaangin, yang diketahui menjadi jejak masuknya agama Hindu. Ada juga tiang yang salah satu dari bagiannya dipahat seperti bentuknya bunga teratai. Simbol tersebut konon jejak dari masuknya Kerajaan Budha. Lalu pada sisi atas, tampak kaligrafi yang membingkai tiap sisi ruangan. Jejak tersebut menjadi tanda masuknya agama Islam di wilayah tersebut. Pada bagian atap rumah panggung, di sisi depannya ada sesuatu berbentuk kepala naga serta sisi belakangnya berbentuk ekor naga atau miniaturnya seekor naga. Kepala serta ekor naga tersebut memiliki arti kalau rumah tersebut yang tertinggi serta tak ada yang menyerupainya. Dari depan, rumah ini terbagi menjadi 3 ruangan yang masing-masing memiliki 3 anak tangga.<ref name=":1">{{Cite web|last=Muththalib|first=Abd|date=|title=Balla Lompoa Bantaeng, Rumah Adat dengan Arsitektur Bangunan yang Unik|url=https://www.celebes.co/balla-lompoa-bantaeng|access-date=2024-18-12}}</ref>
 
== Koleksi ==