Operasi Mass Appeal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 5:
Setelah peristiwa penyerangan pesawat bunuh diri pada 9 November 2001, Amerika Serikat mencari-cari alasan untuk melakukan invasi ke Timur Tengah, terutama Irak. Namun walaupun memiliki hubungan saling benci, tidak ada alasan yang tepat bagi [[George W. Bush|George Bush]] untuk melakukan invasi. Selain menghadapi kemungkinan sanksi dari PBB, publik juga berpotensi balik mengecam dan akhirnya melemahkan dukungan dan kestabilan politik yang dibutuhkan Bush yang cenderung turun drastis, setelah sempat melonjak paska kejadian 9/11. Biasanya memang mengobarkan perang kepada negara lain yang dibenci menjadi jalan keluar untuk meningkatkan dukungan secara instan, dan memang terbukti pada tahun 2003, setelah invasi ke Irak terjadi, ''approval rating'' Bush kembali naik ke angka 71 persen, setelah sebelumnya turun menuju 51 persen. Angka ini turun kembali setelah perang mulai berlarut, dan kembali melonjak setelah Saddam Hussein tertangkap.<ref>[https://news.gallup.com/poll/116500/presidential-approval-ratings-george-bush.aspx ''Presidential Approval Ratings -- George W. Bush''.] dari situs gallup</ref>. Di dalam dunia analia politik, fenomena ini dikenal dengan nama "[[rally 'round the flag effect]]".<ref name="Goldstein">Goldstein, Joshua S.; Pevehouse, Jon C. (2008). ''International Relations: Eighth Edition''. New York: Pearson Longman.</ref>
Keterlibatan Inggris dalam manipulasi ini bisa jadi disebabkan kedekatan aliansi secara politik dan strategi, serta upaya Inggris untuk mempererat hubungan.
==Referensi==
{{reflist|2}}
|