Berita palsu di Asia Tenggara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan konten dan rujukan
Baris 12:
Beberapa pemerintah dari negara-negara yang tergabung dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Perbara) telah memperkenalkan beberapa jenis undang-undang berita palsu sebagai bagian dari legislasi nasional. Pembuatan undang-undang berita palsu dilakukann oleh pemerintah nasional di Perbara untuk membatasi penyebaran berita palsu dan menjaga keamanan nasional.<ref name=":0" />
 
Pada tanggal 9 Februari 2017, sebuah dekrit bernama Dekrit Anti-Berita Palsu (Dekrit Nomor 09 Tahun 2017) diterbitkan oleh Pemerintah Vietnam. Tujuan dekriti ini untuk melawan berita palsu dengan menerbitkan informasi faktual yang dibuat oleh pemerintah.<ref name=":0" /><ref>{{Cite book|last=Irwansyah|date=Maret 2024|url=https://indonesiabaik.id/public/uploads/post/7146/ASEAN_Guideline_in_Combating_Fake_News_and_Disinformation_in_the_Media.pdf|title=ASEAN Guideline on Management of Government Information in Combating Fake News and Disinformation in the Media|location=Jakarta Pusat|publisher=[[Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia|Ministry of Communication and Informatics of the Republic of Indonesia]]|isbn=978-602-17232-6-5|editor-last=Wulandari, D., dkk.|pages=76|language=EN|url-status=live}}</ref> Pada bulan April 2018, Parlemen Malaysia telah mengesahkan [[Undang-Undang Anti-Berita Palsu 2018]] yang diberlakukan sejak tanggal 11 April 2018.<ref>{{Cite book|url=https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000368022/PDF/368022ind.pdf.multi|title=Jurnalisme, “Berita Palsu’’, & Disinformasi: Buku Pegangan untuk Pendidikan dan Pelatihan Jurnalisme|location=Paris|publisher=[[Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa]]|isbn=978-92-3-000076-9|editor-last=Ambardi, K., dkk.|pages=22|translator-last=Wendratama|translator-first=Engelbertus|trans-title=Journalism, ‘Fake News’ & Disinformation|url-status=live}}</ref>{{Sfn|Chen, dkk.|2023|p=1279}} Namun Undang-Undang Anti-Berita Palsu 2018 dicabut statusnya sebagai undang-undang oleh Parlemen Malaysia pada bulan [[Desember 2019]].{{Sfn|Chen, dkk.|2023|p=1280}}<ref>{{Cite book|last=ARTICLE 19|date=Juni 2021|url=https://www.article19.org/wp-content/uploads/2021/06/ARTICLE-19-Analysis-Malaysia-Emergency-Fake-News-Ordinance.pdf|title=Malaysia: Emergency (Essential Powers) (No. 2) Ordinance 2021 (Fake News Ordinance)|publisher=ARTICLE 19|pages=3|language=EN|url-status=live}}</ref>

Di sisi lain, Parlemen Singapura telah mengesahkan [[Undang-Undang Perlindungan dari Kepalsuan dan Manipulasi Dalam Jaringan]] (POFMA) pada tanggal 3 Juni 2019 dan POFMA diberlakukan sejak tanggal 2 Oktober 2019.<ref>{{Cite book|last=International Commission of Jurists|date=4 Oktober 2021|title=Dictating the Internet: A Human Rights Assessment of the Implementation of Singapore’s Protection from Online Falsehoods and Manipulation Act 2019|location=[[Jenewa]]|publisher=International Commission of Jurists|pages=1|language=EN|url-status=live}}</ref> SelainSementara itu, sebuahPemerintah dekritFilipina bernamamenerbitkan Dekrit Antiundang-Beritaundang Palsuyang jugaberkaitan telahdengan diterbitkanberita olehpalsu Pemerintah Vietnam. Sementara itu, Pemerintah Filipina menerbitkanmelalui Undang-Undang Anti-Kejahatan Siber. danSedangkan Pemerintah Indonesia telah membuat undang-undang yang mengatuurmenangani berita palsu dalam persoalankonteks pencemaran nama baik dalam internet.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Martinus|first=Melinda|date=29 September 2022|title=Can ASEAN Mitigate Fake News in Southeast Asia?|url=https://www.iseas.edu.sg/wp-content/uploads/2022/09/ASEANFocus-Sep-2022.pdf|journal=ASEANFocus|language=EN|publisher=ASEAN Studies Centre, ISEAS-Yusof Ishak Institute|volume=39|pages=25|issn=2424–8045}}</ref>
 
== Referensi ==